Tingkatkan Pengolahan Kopi Cherry Temanggung, UNS Beri Pelatihan Pasca Panen

Tingkatkan Pengolahan Kopi Cherry Temanggung, UNS Beri Pelatihan Pasca Panen

Petani kopi di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah mendapat pelatihan pengolahan kopi dari UNS -dok Tim Pengabdian Masyarakat UNS for Disway Mojokerto-

 

Temanggung, Diswaymojokerto.id – Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Sebeas Maret (UNS) Program Studi Biologi Fakultas MIPA melakukan pelatihan pengolahan kopi di Kabupaten Temanggung. Dalam pelatihan yang digelar bersama Kelompok tani Hutan Rimba Lestari itu memberikan edukasi fermentasi yang tepat, transfer teknologi sederhana, dan penguatan kapasitas petani

Pipin Agnesia, salah satu tim pemrakarsa, mengatakan, fokus kegiatan mencakup pelatihan teknik fermentasi, demonstrasi penggunaan mesin pulper untuk mempercepat pengupasan kulit kopi basah. ‘’Juga penguatan kolaborasi antara akademisi dan masyarakat dalam pengembangan agroindustri kopi yang berkelanjutan,’’ katanya, Senin, 21 Juli 2025.

Dia mengatakan, kegiatan dilaksanakan di Temanggung pada Rabu, 28 mei 2025 di Rimba Lestari Coffee itu, karena Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah dikenal sebagai salah satu daerah penghasil kopi unggulan dengan cita rasa khas yang tumbuh di lereng Gunung Sumbing. ‘’Di balik potensi besar tersebut, masih terdapat tantangan yang dihadapi petani hutan,’’ tambahnya.


Petani kopi Cherry di Gunung Sumbing mendapat pelatihan pegolahan dari UNS-dok Pengabdian Masyarakat UNS for Disway Mojokerto-

Tantangan tersebut, khususnya dalam proses pascapanen kopi cherry yang masih dilakukan secara tradisional dan manual. ‘’Ini yang juga menjadi salah satu fokus pelatihan pengolahan kopi kali ini,’’ tuturnya.

BACA JUGA:Suatu Sore di GOR 10 November Bersama Pak Dahlan, Suluh Semangat dan Inspiratif

BACA JUGA:Muhammad Habiburrochman Resmi Pimpin NasDem Mojokerto

Pelatihan yang diikuti para petani lokal itu, dipandu pakar mikrobiologi dr UNS, Dr. Tjahjadi Purwoko, yang menyampaikan materi tentang prinsip dasar fermentasi. ‘’Juga peran mikroorganisme seperti bakteri dan ragi, serta teknik fermentasi yang sesuai dengan kondisi lokal,’’ sahutnya.

Sementara Elisa Herawati, Ph.D., ketua tim pengabdian menyampaikan, kegiatan tersebut tidak hanya berfokus pada aspek teknis. ‘’Tapi juga juga untuk membangun kolaborasi jangka panjang dengan petani,’’ katanya.

Pihaknya ingin membantu petani memahami bahwa fermentasi bukan sekadar proses, tetapi kunci peningkatan mutu dan nilai jual kopi. ‘’Kami berharap teknologi fermentasi untuk pengolahan pascapanen kopi bisa diterapkan dan mendukung kemandirian petani kopi Rimba Lestari,” jelasnya.


Tim Pengabdian Masyaraat UNS memberikan pelatihan pengolahan kopi di petai kopi di Kabupaten Temanggung, Jawa tengah-dok Tim Pengabdian Masyarakat UNS for Disway Mojokerto-

Pada pelatihan tersebut juga diserahkan bantuan berupa 1 unit mesin pulper kepada kelompok tani. Menurut Elisa, alat tersebut dinilai mampu meningkatkan efisiensi kerja dan mempercepat proses pasca panen.

BACA JUGA:Polisi di Kota Mojokerto Intensifkan Patroli Cipta Kondisi, Targetkan Area Rawan Kriminalitas

BACA JUGA:Lapas Mojokerto Kembangkan Budidaya Lele, Dukung Ketahanan Pangan Lewat Program SAE

Perwakilan kelompook Tani Hutan Rimba Lestari, Rujito, menyambut baik pelatihan tersebut dan menyampaikan apresiasi atas kepedulian tim pengabdian masyarakat Program Studi Biologi Fakultas MIPA, Universitas Sebelas Maret (UNS). ‘’Kami sangat berterima kasih atas bantuan mesin pulper yang diberikan. Alat ini sangat membantu meringankan pekerjaan kami dalam mengolah kopi,’’ katanya.

Dia juga mengapresiasi pendekatan yang diberikan tim UNS yang menurutnya tidak menggurui, namun justru membuka ruang dialog dua arah yang membangun. ‘’Sehingga teman-teman yang menjadi peserta juga merasakan manfaat materi yang diberikan,’’ tambahnya.

Pada kegiatan tersebut, para peserta tidak hanya menyimak teori, tetapi juga berdiskusi aktif dan langsung mempraktikkan proses fermentasi. Pelatihan yang diprakarsai Elisa Herawati, Ph.D., bersama tim yang terdiri dari Dr. Tetri Widiyani, Dr. Shanti Listyawati, Dr. Agung Budiharjo, dan Pipin Agnesia juga didukung Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNS.


UNS juga memberikan bantuan mesin pulper untuk mengolah kopi-Tim Pengabdian Masyarakat UNS for Disway Mojokerto-

Kegiatan ini, sahut Elisa, juga mencerminkan semangat pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). ‘’Terutama SDG 8 (Decent Work and Economic Growth) melalui peningkatan kapasitas petani dan daya saing produk lokal, serta SDG 12 (Responsible Consumption and Production) melalui praktik pengolahan kopi yang lebih efisien dan ramah lingkungan,’’ paparnya.

BACA JUGA:Tersangka Kasus Kapal Majapahit Ajukan Justice Collaborator, Siap Bongkar Aktor Lain

Tim pengabdian berharap langkah kecil ini dapat menjadi awal dari perubahan besar dalam pengolahan kopi Temanggung. ‘’Juga memperkuat posisi kopi lokal di pasar yang semakin kompetitif baik di tingkat nasional maupun globa,’’ pungkasnya.

Sumber:

b