Bantuan Air Bersih untuk Tiga Desa Kekeringan di Mojokerto Berakhir
Warga Desa Kunjorowesi saat mengambil bantuan air bersih-Fio Atmaja-
Bantuan Air Bersih untuk Tiga Desa Kekeringan di Mojokerto Berakhir
Mojokerto, mojokerto.disway.id - Bantuan air bersih tahap kedua dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto untuk tiga desa di Kabupaten Mojokerto yang mengalami kekeringan telah berakhir, saat ini dilanjutkan dengan bantuan dana CSR.
Sebelumnya Pemkab Mojokerto melalui BPBD Kabupaten Mojokerto telah menyalurkan bantuan air bersih selama 50 hari sejak 6 September 2023, dan berakhir pada, Rabu (25/10/2023).
"Ketiga desa di kaki Gunung Penanggungan yang mengalami krisis air bersih sebelumnya telah mendapatkan bantuan air bersih dari Pemkab Mojokerto, namun telah berakhir, dan akan dilanjutkan dengan dana CSR," terang Khakim, Kamis (26/10/2023).
Khakim menjelaskan bahwa kalau menggunakan CSR akan ada 33 tangki, dan itu hanya cukup dalam waktu 3 hari. Selain itu pihak desa juga bisa mengajukan bantuan lagi ke Pemkab Mojokerto.
"Saat ini ada dua desa yang telah mengajukan dropping air bersih lagi, dua desa tersebut yakni, Desa Kunjorowesi, dan Desa Manduro Manggung Gajah di Ngoro," terangnya.
Sebelumnya, Pemkab Mojokerto melalui BPBD Kabupaten Mojokerto telah mengajukan perpanjangan status tanggap darurat kekeringan serta kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) hingga Desember. "Masih dalam proses pengajuan, rencananya sampai bulan Desember," ujarnya.
Adapun tiga daerah di Kabupaten Mojokerto masih mengalami kekeringan yakni, Desa Kunjorowei, Desa Manduro Manggung Gajah di Ngoro, dan Desa Duyung, Trawas.
Tiga desa tersebut di suplai 500 tangki air bersih. Setiap tangki memiliki kapasitas 4 ribu liter. Adapun rincian detailnya yakni, empat tangki air bersih disalurkan ke Desa Kunjorowesi, Kecamatan Ngoro, untuk membantu sekitar 1.635 jiwa terdampak.
Sementara masing-masing tiga tangki air bersih dialokasikan ke Desa Manduromanggunggajah, Kecamatan Ngoro, terdampak sekitar 2.142 jiwa, dan Dusun/Desa Duyung, Kecamatan Trawas, terdampak 831 jiwa dari 277 KK.
Khakim menambahkan bahwa penyaluran bantuan air bersih telah dimulai sejak Rabu, 6 September 2023 bulan lalu.
"Bantuan ini dilakukan melalui Anggaran Bantuan Tidak Terduga (BTT) untuk membantu warga terdampak krisis air bersih. Proses penyaluran bantuan air bersih ini dijadwalkan akan berlangsung hingga 25 Oktober 2023," imbuhnya.
Sebelumnya BPBD Kabupaten Mojokerto akan mengakhiri status tanggap darurat pada 31 Oktober mendatang. BPBD Kabupaten Mojokerto menilai karena kondisi cuaca yang masih belum menunjukkan akan adanya penurunan hujan.
Sumber: