Pasar Murah Beras SPHP di Balai Desa Dlanggu Mojokerto Batal, Warga Pulang dengan Tangan Hampa

Kantor Balai Desa Dlanggu, Mojokerto.-Foto : Fio Atmaja-
Mojokerto, Diswaymojokerto.id - Program gerakan pangan murah (GPM) beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dijadwalkan digelar di Balai Desa Dlanggu, Kecamatan Dlanggu, Mojokerto, pada Kamis, 14 Agustus 2025 mendadak batal tanpa pemberitahuan resmi.
Sejumlah warga yang sudah datang sejak pagi terpaksa pulang dengan tangan hampa. Informasi penjualan beras subsidi seharga Rp 11.500 per kilogram sebelumnya tersebar melalui flayer resmi dan dijadwalkan dimulai pukul 07.00 WIB.
Namun, saat hari pelaksanaan, tidak ada lapak maupun petugas yang hadir di lokasi. Kondisi ini menimbulkan spekulasi dan kekecewaan, baik di media sosial maupun grup-grup WhatsApp warga.
Kepala Desa Dlanggu, Mukhamat Nurhuda saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya hanya memfasilitasi lokasi kegiatan. Ia mengaku tidak mendapatkan pemberitahuan apapun terkait pembatalan acara dari pihak kepolisian.
BACA JUGA:Ini 5 Wilayah Rawan Karhutla Selama Musim Kemarau di Mojokerto
“Kami hanya sediakan tempat. Tidak ada informasi ke kami kalau acara batal,” jelasnya.
Nurhuda juga membenarkan bahwa memang tidak ada kegiatan pasar murah di balai desa pada hari itu. “Betul (tidak ada kegiatan pasar murah), terkait detailnya silahkan konfirmasi ke pihak Polsek Dlanggu,” ungkapnya.
Sementara itu, Kapolsek Dlanggu AKP Aminun menjelaskan, pihaknya telah menjual 4 ton beras SPHP pada hari sebelumnya.
Flyer pasar murah di Dlanggu yang batal-Foto : Fio Atmaja-
Menurutnya, beberapa warga kemungkinan tidak mendapatkan informasi yang tepat waktu. Namun, ia tidak secara tegas membenarkan maupun membantah bahwa agenda pasar murah hari ini batal.
“Kemarin sudah 4 ton kami jual. Ya mungkin orang-orang yang tidak kebagian saja,” ujarnya.
Minimnya konfirmasi resmi dari penyelenggara membuat warga bertanya-tanya. Banyak dari mereka merasa dibingungkan oleh ketidakjelasan agenda, terlebih karena program ini sebelumnya digadang-gadang sebagai upaya membantu masyarakat menghadapi kenaikan harga kebutuhan pokok.
“Benar (Pasar murah batal digelar). Tidak ada info warga yang di lokasi dengan updatenya,” kata J pemberi informasi.
Sumber: