Ini 5 Wilayah Rawan Karhutla Selama Musim Kemarau di Mojokerto

Ini 5 Wilayah Rawan Karhutla Selama Musim Kemarau di Mojokerto

Kebakaran hutan di lereng Penanggungan-Foto : Dok BPBD kabupaten Mojokerto-

Mojokerto, Diswaymojokerto.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto mencatat lima wilayah rawan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) selama musim kemarau 2025. Kawasan tersebut berada di Kecamatan Trawas, Pacet, Gondang, Jatirejo, dan Dawarblandong.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Mojokerto Abdul Khakim menjelaskan, daerah rawan tersebut meliputi hutan di Gunung Penanggungan, Welirang, Anjasmoro, serta hutan kayu di Dawarblandong. 

“Bisa dibilang langganan dari tahun ke tahun soal karhutla di kawasan-kawasan itu,” ujarnya, Kamis, 14 Agustus 2025. 

Sebagai langkah antisipasi, BPBD meningkatkan pemantauan potensi kemunculan titik api di lokasi-lokasi tersebut. Pengalaman tahun-tahun sebelumnya menunjukkan, puluhan hektare lahan di empat kawasan itu pernah terbakar.

Ia menegaskan, peran serta semua pihak sangat dibutuhkan untuk mencegah terulangnya peristiwa serupa, mengingat sebagian besar karhutla disebabkan kelalaian manusia.

Pemerintah Kabupaten Mojokerto telah menetapkan status tanggap darurat bencana kekeringan dan karhutla melalui Keputusan Bupati Mojokerto Nomor 188.45/204/HK/416-012/2025. Status ini berlaku selama 150 hari, mulai 9 Juli - 30 November 2025.

“Status tersebut berlaku selama 150 hari terhitung sejak ditetapkan bulan lalu,” pungkasnya. 


Kebakaran melanda sisi utara Gunung Anjasmoro di Mojokerto tahun lalu.-Foto : Fio Atmaja-

Sebelumnya, dampak kekeringan di Kabupaten Mojokerto mengakibatkan tiga desa berada di kaki Gunung Penanggungan mengalami krisis air bersih. 

Data BPBD Kabupaten Mojokerto menyebutkan, di Desa Kunjorowesi, Kecamatan Ngoro, terdapat 1.499 KK atau 3.034 jiwa terdampak. Masih di kecamatan yang sama, Desa Manduro Manggung Gajah terdampak sebanyak 567 KK atau 1.861 jiwa. Sedangkan di Kecamatan Trawas, Desa Duyung mengalami dampak pada 503 KK atau 1.564 jiwa.

Dropping air bersih telah dilakukan sejak 29 Juli hingga 1 September 2025. 

BACA JUGA:Wujudkan Pemerintahan Bersih dan Bebas Korupsi, Pemkab Mojokerto Perkuat Sinergi APIP-APH

BACA JUGA:Bantu Atasi Stunting, Tim Pengabdian Masyarakat Ubaya-UKWMS Ciptakan Nuget dari Ubi Cilembu

Pengiriman air bersih dilakukan setiap hari menggunakan 10 armada tangki berkapasitas 4.000 liter. Rinciannya Desa Kunjorowesi 4 tangki, Desa Manduro Manggung Gajah 3 tangki, dan Desa Duyung 3 tangki.

Sumber:

b