Selama November 2025, Emas Perhiasan Bikin Indeks Fluktuasi Harga di Mojokerto Naik
Ilustrasi emas-Foto : Disway.id-
Mojokerto, Diswaymojokerto.id - Bappeda Kabupaten Mojokerto mencatat Indeks Fluktuasi Harga (IFH) pada November 2025 sebesar 0,06 persen, yang menunjukkan adanya kenaikan harga komoditas secara umum. Kenaikan ini dipicu naiknya harga emas perhiasan.
Terdapat satu kelompok komoditas yang memberikan andil kenaikan harga, yaitu kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya. Sedangkan satu kelompok lainnya yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau memberikan andil penurunan harga.
Sementara, sembilan kelompok sisanya yaitu kelompok pakaian dan alas kaki; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga; kelompok kesehatan; kelompok transportasi; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya; kelompok pendidikan; serta kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran, tidak memberikan andil penurunan maupun kenaikan harga (harga stagnan).
"Komoditas utama memberikan andil terbesar terjadinya kenaikan harga rata-rata dari bulan lalu adalah emas perhiasan, bawang merah, minyak goreng, cabai merah, tempe, tomat sayur, telur ayam ras, kacang panjang, wortel dan, sawi hijau," kata Kepala Bappeda Kabupaten Mojokerto, Bambang Eko Wahyudi, Jumat, 5 Desember 2025.
BACA JUGA:Jelang Nataru, Sejumlah Bus Pariwisata di Mojokerto Jalani Ramp Check
Ia menjelaskan, kenaikan ini dipengaruhi oleh kondisi global, di mana harga emas dunia melonjak akibat meningkatnya permintaan terhadap aset safe-haven di tengah ketidakpastian ekonomi global serta ekspektasi penurunan suku bunga di Amerika Serikat.
"Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS memperbesar dampak kenaikan harga internasional terhadap pasar domestik, termasuk di Mojokerto. Kombinasi faktor global dan domestik ini menyebabkan harga emas perhiasan di tingkat konsumen meningkat signifikan," jelasnya.
Sementara itu, komoditas memberikan kontribusi paling signifikan terhadap penurunan IFH di bulan yang sama adalah beras. Penurunan harga beras dipengaruhi oleh kombinasi meningkatnya pasokan dan upaya stabilisasi harga yang dijalankan pemerintah daerah.
Selain masuknya masa panen yang membuat stok beras melimpah, program pasar murah digencarkan Pemerintah Daerah Kabupaten Mojokerto turut memperbesar ketersediaan beras dengan harga di bawah pasar.
"Melalui kegiatan ini, masyarakat mendapatkan akses langsung ke beras murah, sementara pedagang menyesuaikan harga agar tetap bersaing. Intervensi ini, bersamaan dengan penyaluran beras SPHP oleh Bulog, menciptakan tekanan penurunan harga di tingkat konsumen," bebernya.
BACA JUGA:Jaringan Internet Belum Sepenuhnya Normal, Masih 1 Provider Penuhi Kewajiban
BACA JUGA:Kota Mojokerto Belum Bebas Stunting, Masih 1,12 Persen Penderita Stunting
Di sisi lain, sejumlah komoditas yang mengalami penurunan harga rata-rata dari bulan lalu yaitu beras, cabai rawit, daging ayam ras, gula pasir, bawang putih, kelapa, daging sapi, bayam, kangkung dan bandeng/bolu.
Sumber:
