Tahun Ajaran Baru, Berkah bagi Penjahit, Kewalahan Terima Jahitan Seragam

Sabtu 13-07-2024,16:24 WIB
Reporter : Warijan Satrio Hadi
Editor : Elsa Fifajanti

Mojokerto, Mojokerto.disway.id Tahun ajaran baru membawa berkah tersendiri bagi Rodiyah, pemilik Safitri Konveksi di Dusun Jabaran, Desa Pohkecik, Kecamatan Dlangu, Mojokerto.

Karena terlalu banyak yang menjahitkan seragam sekolah di konveksi miliknya, Rodiyah mengaku menolak beberapa pesanan jahitan. 

‘’Saya terpaksa menolak orderan jahitan baju. Sementara ini saya memprioritaskan pengerjaan seragam sekolah, karena harus dipakai para siswa masuk sekolah,’’cerira Rodiyah di sela-sela aktivitas menjahitnya, (13/7/2024).

Sebenarnya, untuk menyelesaikan pemesanan jahitan, Rodiyah sudah mempekerjakan 22 orang karyawan di usaha konveksinya. Sebanyak 4 orang karyawan yang bertugas membuat pola, dan memotong kain, sedangkan sisanya bertugas menjahit . 


Hajjah Rodiyah pemilik Konveksi Safitri di Dlanggu Mojokerto-Foto : Waridjan-

‘’Semua mengerjakan sesuai tugasnya masing-masing, namun di musim tahun ajaran baru seperti sekarang, tenaga kerja kita tidak mengatasi, seolah masih saja kekurangan tenaga,’’cerita Rodiyah kepada Disway Mojokerto. 

Ia menceritakan, satu orang karyawannya, dalam sehari bisa menyelesaikan 5 hingga 8 seragam. Semunya bergantung pada model dan tingkat kesulitannya. 

Khusus untuk seragam sekolah, order penjahitan seragam sudah mulai ramai sejak Mei 2024 lalu. ‘’Banyak siswa bersama orang tuanya datang ke sini sejak Mei. Dan saya menduga akan masih bertambah lagi orderannya,’’tutur Rodiyah. 

Selain datang sendiri ke tempat konveksinya, ada lagi orderan penjahitan baju seragam yang dilakukan secara kolektif oleh sekolah. 

Konsumen yang datang mulai dari siswa SMP, SMA/SMK hingga santri pondok pesantren. Konveksinya juga melayani penjahhitan seragam kantor. Untuk pelajar atau siswa baru biasanya menjahitkan tiga stel seragam. 


Koveksi Safitri yang kewalahan menerima order jahitan seragam sekolah-Foto : Waridjan-

Konveksi Safitri, kata Rodiyah memiliki akun di beberapa media sosial. Ia menggunakan medsos untuk melakukan pemasaran, sehingga banyak juga sekolah di luar Jawa yang menjahitkan atau memesan seragam dari Konveksinya.  

BACA JUGA:Terbengkalai, Rencana Pembangunan RTH di Eks Pasar Kedungmaling Mojokerto Segera Bergulir

‘’Umumnya, seragam putih, identitas sekolah dan pramuka. Terdiri dari baju dan celana atau rok serta kerudungnya bagi pelajar Muslimah,’’ terangnya. 

BACA JUGA:Puthuk Sempu di Mojokerto, Destinasi Pendakian Baru Menawan dengan Pemandangan Luar Biasa

Kategori :