HUT ke 79 RI Tjiwi Kimia

Program Literasi PT Petrokia Kimia Gresik, Kandidat Emas Propernas

Program Literasi PT Petrokia Kimia Gresik, Kandidat Emas Propernas

SVP PT Petrokimia Gresik Menunjukkan Penghargaan Emas Proper tahun 2021-foto : Dokumen Pribadi-

 

Gresik, Mojokerto.disway.id - Program Literasi (Lingkungan Peternakan Sapi Terintegrasi) yang merupakan Program Kemitraan Bina Lingkungan (CSR)  PT Petrokimia Gresik menjadi salah satu kandidat meraih penghargaan emas di  Proper (Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan) Nasional  tahun 2023. 

 

‘’Program Literasi merupakan salah satu program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Petrokimia, awalnya adalah pengentasan desa tertinggal yang digagas sejak 2018 lalu,’’ terang Senior Vice Presiden  (SVP) PT Petrokimia Gresik, Jogie Krisdianto kepada Disway Mojokerto,  Kamis (23/11/2023).

 

Jogie mengungkapkan, awalnya memang  untuk pengentasan desa tertinggal, sekarang sudah menjadi pusat pembelajaran ternak tani terpadu. ‘’Saya ikut menangani sejak 2021. Dalam Program Literasi ini, peternakan sapi menjadi penggerak utama,’’ paparnya.

 

Menurut Jogie, PT Petrokimia Gresik sudah mendapatkan Propernas Emas sebanyak dua kali. Masing-masing pada tahun 2021 dan 2022. ‘’Kita berharap tahun 2023 ini kembali mendapatkan emas pada Propernas , sehingga Petro bisa mendapatkan untuk yang ketiga kalinya Proper Emas ini,’’ harap Jogie.

 

Ada beberapa kriteria penilaian Proper, Emas, Hijau, Biru, Merah dan Hitam. Untuk Proper Emas diberikan untuk Perusahaan yang konsisten telah menunjukkan keunggulan lingkungan alam proses produksi dan jasa, serta melaksanakan bisnis yang beretika dan bertanggung jawab terhadap Masyarakat.

 

‘’Proper ini menjadi nilai prestisius sebuah Perusahaan, awareness terhadap lingkungan hidup dan sosial sekitar Perusahaan,’’ terang Jogie. Yang mengikuti penilaian ini tak terbatas hanya BUMN tapi juga Perusahaan Non BUMN yang ada di Indonesia. 

 

Jogie mengatakan, jika sebelumnya program Literasi hanya menjadi solusi atas problem limbah ternak dan pertanian di Desa Sumbersari, Kecamatan Sambeng, Kabupaten Lamongan. Sekarang dampak positifnya lebih luas lagi, mampu menjadi media edukasi untuk peternakan dan solusi pertanian di Indonesia. (*)

 

 

 

 

Sumber:

b