Cuaca Ekstrem, Kasus ISPA di Kota Mojokerto Melonjak

Cuaca Ekstrem, Kasus ISPA di Kota Mojokerto Melonjak

Cuaca ekstrem, masyarakat Kota Mojokerto diminta untuk terapkan PHBS. (Foto : Cuaca ekstrem, masyarakat Kota Mojokerto diminta untuk terapkan PHBS-Dok. Dinkes kota Mojokerto-

Mojokerto,, mojokerto.disway.id  - Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) menjadi salah satu penyakit paling banyak menyerang warga Kota Mojokerto dalam sebulan terakhir. Cuaca ekstrem di musim kemarau menjadi salah satu pemicu. 

ISPA secara umum disebabkan karena infeksi virus atau bakteri. Namun, teriknya cuaca di musim kemarau tahun ini juga semakin menambah jumlah warga yang terjangkit. 

Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes PPKB) Kota Mojokerto mencatat, ada sekitar 800 kasus ISPA ditangani di seluruh puskesmas se-Kota Mojokerto selama Agustus 2023.

Dari 800 kasus, 159 kasus di antaranya dialami bayi usia 0-4 tahun. Selebihnya menyerang usia anak usia 5-14 tahun (194 kasus), dewasa 15-44 tahun (146 kasus), dan selebihnya dialami lansia.

“Karena adanya perubahan iklim atau iklim yang ekstrem ini kan daya tahan tubuh jadi turu. Jadi, gampang banget kena (ISPA). Karena itu, dalam sebulan terakhir jumlah kasus ISPA mengalami peningkatan,” ucap Kepala Dinkes PPKB Kota Mojokerto dr Farida Mariana, Rabu (20/9/2023).

Farida menjelaskan gejala ISPA ditandai dengan munculnya beberapa keluhan seperti flu, penyakit ini sangat rentan menyerang balita, dan anak - anak. Bukan hanya itu faktor cuaca juga mempengaruhi.

“Akibat cuaca panas saat kemarau, tidak menutup kemungkinan pada bulan September akan bertambah,” terangnya.

Untuk mengantisipasinya, ia menyarankan masyarakat  menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

“Harus diimbangi dengan menjaga pola makan, olahraga, istirahat cukup, serta harus banyak minum air putih. Di samping itu, pencegahan juga bisa dilakukan dengan memakai masker,” tambahnya. (*)

Sumber:

b