1.200 Jiwa Terdampak Akibat Banjir di Tujuh Kecamatan Kabupaten Mojokerto

Curah Hujan Tinggi Sebabkan Banjir di Tujuh Kecamatan Kabupaten Mojokerto-Foto : Fio Atmaja-
Mojokerto, mojokerto.disway.id - Banjir melanda tujuh kecamatan di Kabupaten Mojokerto akibat curah hujan tinggi yang terjadi sejak, Selasa (5/3/2024) sore. Kecamatan terdampak Mojosari, Puri, Pungging, Mojoanyar, Bangsal, Kutorejo, dan Sooko.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Mojokerto, Abdul Khakim mengatakan, berdasarkan pantauan BMKG Juanda, 5 Maret 2024 terjadi hujan sedang - lebat di wilayah Kabupaten Mojokerto yang berdurasi cukup lama, sehingga mengakibatkan debit air sungai meningkat dibeberapa titik.
“Banjir terjadi sejak Selasa malam dan Rabu,” ucapnya, Kamis (7/3/2024).
Adapuan wilayah dilanda banjir yakkni, di Dusun Tambakrejo, Desa Gayaman, Kecamatan Mojoanyar, banjir terjadi sekitar pukul 23.00 WIB dengan 20 jiwa mengungsi. Ketinggian air dalam rumah mencapai 20 - 40 centimeter, sementara akses jalan desa tergenang dengan ketinggian 30 centimeter hingga 1,5 meter.
Banjir serupa juga terjadi di Dusun/Desa Gayaman, Kecamatan Mojoanyar, dengan ketinggian air dalam rumah antara 15 - 35 centimeter dan akses jalan desa tergenang air setinggi 30 - 70 centimeter.
Banjir terjadi di Desa Kedunggempol. -Foto : Fio Atmaja-
Di Dusun Kauman, Desa Bangsal, Kecamatan Bangsal, 45 rumah terendam banjir dengan ketinggian air sekitar 40 centimeter, dan satu rumah mengalami kerusakan pada dinding samping. Akses jalan desa juga tergenang dengan ketinggian air sekitar 60 centimeter.
Selain itu, di Desa Sambiroto, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto. Puluhan rumah warga di RT3 RW1 Desa Sambiroto, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto terendam air hingga masuk kedalam rumah warga.
Di Desa/Kecamatan Kutorejo, satu rumah mengalami kerusakan parah dengan dinding rumah roboh, serta fasilitas umum seperti pagar balai desa dan dinding puskesmas roboh. Akses jalan raya tergenang air setinggi 40 centimeter.
Banjir juga melanda Dusun Wonogiri, Desa Tunggalpager, Pungging, dengan rumah tergenang air setinggi 150 centimeter karena kontur tanah yang lebih rendah. Di Desa Jabontegal, Pungging, ketinggian air di jalan mencapai 50 - 100 centimeter.
Di Dusun Sawurkembang, Desa Kenanten, Puri, 13 rumah terendam air dengan ketinggian sekitar 60 centimeter, dan ketinggian air di jalan desa mencapai 130 centimeter.
Sedangkan banjir di Desa Kedunggempol, Mojosari, ketinggian air di dalam rumah mencapai 50 centimeter, dan di jalan desa antara 50 - 100 centimeter.
“Tanggul yang jebol dengan panjang 20 meter dan lebar 2,5 meter masih dalam proses pembuatan tanggul darurat dari bambu sesek, dan sandbag, Saat ini kondisi masih belum surut,” ujarnya.
Penanganan tanggul jebol di Desa Kedunggempol bahkan Pemprov Jatim mengerahkan 2 alat berat untuk menangani tanggul sungai Sadar di Desa Kedunggempol, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto yang mengakibatkan banjir disejumlah titik.
Sumber: