Usai Ramadan, Terus Jaga Kondusivitas
Semarak Ramadan bersama forkopimda dan Pj Gubernur Jatim dan Ketua Muslimat NU Jawa Timur. Salah satu kegiatan menjaga kondusivitas-Dok Mas Pj Wali Kota Mojokerto for Disway Mojokerto-
Ada Festival Ramadan di pegadaian. Ini kegiatan yang sangat bagus karena mampu memberikan manfaat kepada masyarakat dan pelaku usaha karena melibatkan umkm.
Teman-teman di jajaran Pemkot juga sempat silaturahmi ke Habib Syech Assegaf di Solo. Ada tabligh akbar, ada pengajian peringatan Nuzulul Qur’an bersama KH Anwar Zaid ada Hikmah Ramadan, juga buka bersama Sahabat Sosial Berbagi (SSB) dan lainnya.
Silaturahmi ke kediaman Habib Syech Assegaf di Solo bersama teman-teman jajaran Pemkot Mojokerto. Ramadan membawa banyak berkah untuk masyarakat Mojokerto-Dok Mas Pj Wali Kota Mojokerto for Disway Mojokerto-
Sekarang sudah mulai memasuki aktivitas sehari-hari. Yang mudik juga sudah ada yang kembali di rumah dan bersiap untuk aktivitas sehari-hari.
Mungkin ada perubahan perilaku juga di masyarakat. Harapan saya, usai Ramadan, perubahan perilaku itu adalah perubahan yang positif.
Pilkada akan ada banyak kepentingan yang bisa masuk, yang bisa mempengaruhi perilaku dan sikap keseharian. Karena itu perlu dijaga kondusivitas daerah.
Silaturahmi dalam rangka open house Pj Gubernur. Banyak belajar dari pimpinan, salah satu berkah Ramadan-Dok Mas Pj Wali Kota Mojokerto for Disway Mojokerto-
Kondusivitas daerah bermula dari kondusivitas personal. Dari kondusivitas personal, meningkat ke komunitas atau lingkungan yang lebih besar.
Dari kondusivitas lingkungan ini kemudian berkembang dan berpengaruh pada kondisivitas daerah. Karena itu yang harus dijaga dan diperhatikan adalah kondusivitas lingkungan terkecil dulu.
Sumber: