Inilah 4 Perempuan Pejabat di Pemkot Mojokerto

Berikutnya, sebagai dinas yang _leading sector_ penurunan stunting Kota Mojokerto, di tangan dr Farida, Dinkes PPKB. Dinas ini telah menginisiasi berbagai upaya, sehingga prevalensi stunting di Kota Mojokerto menjadi yang terendah di Jatim. 

Tercatat, berdasarkan data Dinkes PPKB, pada bulan Maret tahun ini, prevalensi stunting telah berada di 1,96 persen.

Sementara, dalam upaya mewadahi dan mendorong baragam potensi generasi muda, Pemkot melalui Disporapar, merealisasikannya melalui banyak program. Seperti memberikan alokasi dana untuk pelatihan atlet-atlet muda.

Juga menggelar ajang Gus dan Yuk Kota Mojokerto, serta menyalurkan beasiswa bagi mahasiswa warga Kota Mojokerto yang berprestasi. ''Baik di bidang akademik maupun non akademik,'' tuturnya.

Tidak ketinggalan, kebutuhan internet se-pemkot dan ratusan titik wifi gratis di lingkungan warga. Kemudian layanan kegawatdaruratan Call Center 112 dan 8 kanal Sapa Mas PJ, media warga menyampaikan berbagai persoalan terkait pelayanan publik. 

Sejumlah program tersebut menjadi tanggung jawab Diskominfo yang digawangi oleh Kadis Kominfo, Santi Ratnaning Tias.

''Kami ingin menunjukkan bahwa Pemkot Mojokerto telah memberikan ruang bagi perempuan untuk turut ambil peran dan berkontribusi,'' paparnya. 

Selain itu, tambah Ali Kuncoro, pihaknya berharap keberadaan sosok-sosok tersebut bisa menjadi inspirasi bagi perempuan generasi penerus di Kota Mojokerto. ''Agar tidak ragu untuk bermimpi dan memberikan dampak lebih luas, lewat berbagai peran yang diinginkan,'' pungkasnya. (*)

Sumber: