Sarapan Bergizi Beras Fortifikasi (SARAZI), Unej Catatkan Rekor Muri
Sarapan Bergizi dalam kegiatan Tegalboto Memanggil ke-3, diikuti 1000 siswa dan memecahkan Rekor Muri-Totok - Disway Mojokerto-
Konsep B2SA sendiri sebenarnya sama halnya dengan empat sehat lima sempurna. "Yakni, menu makanan lengkap nasi, lauk, sayur, buah, dan susu," sahutnya.
Bekerjasama dengan Badan Pangan Nasional (Bapanas), memberikan makanan bergizi bagi anak, maka artinya telah berinvestasi di masa depan. "Sebab anak-anak inilah yang bakal menjadi tulang punggung Indonesia di tahun 2045," tandasnya.
Rektor Universitas Jember, Iwan Taruna, menyerahkan potongan tumpeng Sarazi dalam acara sarapan bargizi menggunakan beras fortifikasi-Totok - Disway Mojokerto-
Kegiatan yang kemudian dicatatkan di Museum Rekor Indonesia (MURI) ini, mendapatkan apresiasi dari Direktur Penganekaragaman dan Konsumsi Pangan BAPANAS, Rinna Syawal.
"Menurut sebuah penelitian, investasi sebesar satu dollar di bidang gizi pada anak-anak di saat ini, akan berlipat menjadi setara enam belas dollar di masa depan saat mereka dewasa," tambahnya lagi.
BACA JUGA:Tegalboto Memanggil, Saat Senior Berbagi Ilmu Jurnalistik dan Penulisan pada Juniornya
Kegiatan Sarazi dengan beras fortifikasi menjadi investasi kita. Diharapkan dapat meningkatkan kecukupan gizi anak-anak kita, mengingat beras yang dimakan sudah memiliki kandungan vitamin dan mineral.
"Agar mereka sehat, dan kelak mereka bakal berprestasi dan menjadi bagian dari Generasi Emas tahun 2045,” ujar Rinna.
Dalam kesempatan ini Rinna juga mengajak guru dan siswa yang hadir untuk mempopulerkan istilah B2SA, sebagai panduan dalam mengkonsumsi makanan. Istilah tersebut menyempurnakan istilah sebelumnya, yakni Empat Sehat Lima Sempurna.
"Ditambah lagi dengan makan enak, makan sehat dan habiskan,” kata dia.
BACA JUGA: Kota Mojokerto Masuk 10 Terbaik Bhumandala Award 2024
Sementara itu, dalam sambutannya, Rektor UNEJ, Dr. Ir. Iwan Taruna, M.Eng, IPM, juga memberikan dukungan bagi kegiatan Sarazi yang dimotori KAUJE dan BAPANAS.
Menurutnya, makanan yang bergizi dihasilkan dari pertanian serta perkebunan yang baik. Selain itu juga tata kelola pertanian dan perkebunan yang baik dari hulu hingga hilir menjadi visi dan misi UNEJ.
"UNEJ dengan sumber daya dosen dan dukungan sarana dan prasarana yang ada, bertekad turut serta mewujudkan Generasi Emas 2045 dalam berbagai cara," katanya.
Diantaranya melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi. Hal ini selaras dengan tema dies natalis kali ini, yakni UNEJ Unggul Menyongsong Indonesia Emas.
Sumber: