banner hari pahlawan 2024 TJiwi Kimia

Alumni UNEJ Distribusikan Air Bersih ke Wilayah Kekeringan di Trenggalek.

Alumni UNEJ Distribusikan Air Bersih ke Wilayah Kekeringan di Trenggalek.

Truk tangki air bantuan KAUJE dalam program Tegalboto Memanggil 3 bersama KAUJE Korda Trenggalek, di salah satu lokasi di Kabupaten Trenggalek-tim Tegalboto Memanggil 3 for Disway Mojokerto-

 

Trenggalek, Diswaymojokerto.id - Keluarga Alumni Universitas Jember (KAUJE) memberikan bantuan air bersih di beberapa kecamatan yang kekeringan di wilayah Kabupaten Trenggalek. Bantuan air bersih yang dilakukan bersama koordinator daerah (Korda) Trenggalek itu merupakan salah satu dari rangkaian program Tegalboto Memanggil 3.

Wakil koordinator Tegalboto Memenggil 3, Sholeh Masyhoedi, mengatakan, bakti sosial pengiriman air bersih ini merupakan penutup rangkaian program Tegalboto Memanggil 3. ‘’Program Tegalboto Memanggil 3 kami  gelar di kampus UNEJ Jember, dan Bondowoso pada 15 - 17 Oktober 2024,’’ kata Sholeh, Minggu, 3/11/24.

Lebih jauh disebutkan, mengenai bakti sosial pengiriman air bersih dipusatkan di Trenggalek bekerjasama dengan KAUJE Kordinator Daerah Trenggalek. ‘’Ini sesuai dengan slogan kami Tradisi untuk Berkontribusi, yakni berkontribusi kepada almamater, sesama alumni, dan kepada masyarakat luas, masyarakat Indonesia,’’ tambahnya.


Alumni Universitas Jember ikut mendistribusikan air bersih kepada warga di Kabupaten trenggalek-dok tim Tegalboto Memanggil 3 for Disway Mojokerto-

Bantuan air bersih ke beberapa desa di beberapa kecamatan di Trenggalek yang mengalami kekeringan diberikan Minggu, 3/11/24. Salah satu warga RT 8 Dusun Krajan, Desa Sumberejo, Kecamatan Durenan, Trenggalek, Kasbullah, mengaku senang mendapat bantuan air bersih ini.

BACA JUGA:Resmi Bekerja, 192 PTPS se Kota Mojokerto Telah Dilantik

Hal itu karena biasanya warga harus membeli air bersih seharga Rp 100 ribu untuk 1.500 liter. ‘’Biasanya kalau beli satu tabung isi 1.500 liter itu Rp 100 ribu. Itu hanya cukup satu rumah tangga sekitar 4 hari. Ya mandi, masak, semua karena sumber mengering,’’ katanya.

Kakek kelahiran 1957 ini menerangkan, sumur bor manual kedalaman sekitar 40 sampai 45 meter mengering. Dan itupun tidak semua warga memiliki, lantaran membutuhkan dana yang besar untuk membuat sumur dengan kedalaman itu.

Kasbullah mengaku, kendati 4 hari sudah turun hujan, namun masih belum ada tanda-tanda sumber air muncul. Karena saat ini hujan masih belum begitu deras, dan belum sampai masuk ke dalam sumber.


Keluarga Alumni Universitas Jember (KAUJE) melalui program Tegalboto Memanggil 3 mendistirbusikan 24 tangki secara bertahap ke beberapa wilayah kecamatan di Kabupaten Trenggalek yang mengalami kekeringan-dok tim Tegalboto Memanggil 3 for Disway Mojokerto-

Sementara Ketua KAUJE Korda Trenggalek, Mugo Utomo, menerangkan, distribusi air bersih di Desa Sumberejo dan Desa Gador, Kecamatan Durenan itu untuk membantu warga yang terdampak kekeringan. ‘’Sasaran distribusi air bersih di wilayah Kabupaten Trenggalek diantaranya Desa Gador, Desa Gembleb, Bendorejo, Desa Wonocoyo, Ngulanwetan Pogalan. Termasuk di Desa Parakan, Sukosari yang masuk wilayah Kecamatan Trenggalek,’’ katanya.

BACA JUGA:Penemuan Mayat Pria di Kebun Jeruk Mojokerto dengan Luka di Perut

Menurut dia, sampai saat ini Kauje Korda Trenggalek sudah menyalurkan kurang lebih 14 tangki. ‘’Periode mulai hari ini tanggal 3 November selanjutnya kami lanjutkan 24 tangki," tuturnya.

Mugo Utomo menambahkan, bantuan air bersih berasal dari Tim Tegalboto Memanggil 3 dan  donasi dari teman-teman sesama alumni. ‘’Kita sesama alumni Universitas Jember kompak bersama-sama membantu masyarakat. Pasalnya, dari 14 kecamatan di Trenggalek ada 70 desa yang mengalami kekurangan air bersih terkena kekeringan,’’ ulasnya.

Ditambahkan, dari 14 kecamatan itu, Kecamatan Panggul yang mengalami kekeringan paling banyak. ‘’Di Kecamatan Panggul daerah yang terdampak cukup banyak. Ada 50 persen di kecamatan tersebut kekurangan air bersih,’’ pungkasnya.

Sumber:

b