5.400 Titik Akses Internet Telah Dipasang Kementrian Komdigi di Lembaga Pendidikan Keagamaan
Meutya Hafid saat mengunjungi MTS Ibnu Sina di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu 4 Januari 2025 dalam rangka kampanye Anti Judi Online dan Pinjaman Online (Pinjol) Ilegal sekaligus peninjauan program internet Bakti.-Foto : Dinas Kominfo Jatim-
Meutya menekankan pentingnya peran orang tua dan guru dalam mengawasi penggunaan internet oleh anak-anak.
Menurutnya, meski teknologi terus berkembang, pengawasan tetap harus dilakukan dari rumah dan lingkungan sekitar.
“Pendekatan teknologi sudah dilakukan pemerintah, tapi pengawasan tetap ada di tangan keluarga dan guru. Karena kita tahu, meskipun situs-situs judi dan konten negatif diblokir, mereka akan selalu mencari celah. Maka, pengawasan itu harus dilakukan terus-menerus,” jelasnya.
Program pemasangan akses internet di madrasah dan pesantren merupakan bagian dari komitmen Kemenkomdigi dalam menghadirkan konektivitas yang merata di seluruh pelosok negeri.
Fokus utama program ini adalah daerah-daerah yang sulit terjangkau sinyal internet, seperti desa terpencil dan wilayah perbatasan.
“Kami memastikan bahwa seluruh daerah, termasuk yang selama ini kesulitan sinyal, bisa terhubung dengan baik. Karena akses internet yang merata adalah fondasi penting dalam mendorong kemajuan pendidikan dan ekonomi digital,” ujar Meutya.
Kunjungan ke MTS Ibnu Sina di Kabupaten Malang ini menjadi salah satu langkah Kemenkomdigi untuk memastikan program tersebut berjalan sesuai rencana.
Selain itu, Meutya juga melakukan dialog dengan para guru dan santri untuk mengetahui kebutuhan serta tantangan yang mereka hadapi dalam memanfaatkan internet di lingkungan madrasah.
“Harapannya, dengan akses internet yang baik, madrasah dan pesantren dapat memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kualitas pendidikan, memperluas wawasan, dan menciptakan generasi muda yang siap bersaing di era digital,” tutupnya.
BACA JUGA:Pria Asal Trowulan Mojokerto Ditemukan Tewas Gantung Diri, Diduga Gegara Sakit
BACA JUGA:Jelang Realisasi Program Makan Bergizi Gratis, Kota Mojokerto Masih Belum Terima Juknis
Menkomdigi Meutya Hafid menekankan bahwa internet harus dimanfaatkan untuk kepentingan edukasi, bukan sekadar hiburan atau hal-hal yang merugikan.
Ia berharap program ini dapat memberikan dampak positif yang nyata bagi masyarakat, khususnya di kalangan pelajar madrasah dan pesantren.
“Internet harus menjadi alat untuk belajar, bukan untuk judi online atau hiburan negatif lainnya. Kami ingin memastikan generasi muda Indonesia siap menghadapi masa depan dengan pemanfaatan teknologi yang tepat,” pungkas Meutya Hafid.
Sumber: