Masyarakat Diharap Peduli Kesehatan Lingkungan karena Berimplikasi pada Kesehatan Masyarakat

Sosialisasi tentang sanitasi dan kesehatan lingkungan dihadiri para pelaku usaha di Hall Ayola Sunrise Mall-Foto : Kominfo Kota Mojokerto-
Mojokerto, diswamojokerto.id - Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) milik Pemkot Mojokerto kini telah berganti nama menjadi Laboratorium Kesehatan Masyarakat (Labkesmas) dan telah meningkat statusnya menjadi Labkesmas Tingkat 2.
Laboratorium ini telah mengantongi akreditasi resmi dari Kementerian Kesehatan, Komite Akreditasi Nasional (KAN), serta Kementerian Lingkungan Hidup, sehingga kualitas pelayanannya telah diakui secara nasional.
Terkait dengan hal itu, Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari, mengimbau para pelaku usaha secara aktif berpartisipasi dalam menjaga kesehatan lingkungan sebagai bagian dari upaya kolektif menjaga kesehatan masyarakat.
Imbauan ini disampaikan dalam acara Advokasi dan Koordinasi Penyelenggaraan Laboratorium Kesehatan Masyarakat (Labkesmas) Tingkat 2 yang digelar di Hall Ayola Sunrise Hotel, Selasa 3 Juni 2025.
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari memberi sambutan -Foto : Kominfo Kota Mojokerto-
Dalam sambutannya, Ning Ita sapaan akrab wali kota menegaskan bahwa Kota Mojokerto kini telah memiliki Labkesmas Tingkat 2, yang memberikan pelayanan laboratorium tidak hanya untuk aspek kesehatan klinik, tetapi juga pengujian lingkungan.
"Harapan kami, para pelaku usaha menyadari bahwa pemantauan lingkungan hidup adalah hal penting. Ini bentuk sinergi kita menjaga kesehatan masyarakat," tuturnya.
BACA JUGA:Arogan! Pengendara Mobil Aniaya Perempuan di Trawas Mojokerto
Dalam forum tersebut, Ning Ita juga menekankan pentingnya kepatuhan pelaku usaha terhadap kewajiban melakukan uji laboratorium secara berkala.
Menurutnya, kesadaran ini menjadi faktor penentu dalam menjaga kesehatan masyarakat secara berkelanjutan.
Para peserta sosialisasi-Foto : Kominfo Kota Mojokerto-
"Apa yang menjadi kewajiban untuk secara berkala diuji, kami harap panjenengan semua patuh. Karena kepatuhan panjenengan ini yang akan membawa dampak besar terhadap kesehatan masyarakat kita," tambahnya.
Dengan status sebagai kota terpadat di Indonesia di mana hampir 60% wilayahnya merupakan kawasan permukiman Ning Ita mengingatkan bahwa tantangan terkait sanitasi, pengelolaan limbah, dan sampah sangat mungkin memengaruhi kualitas lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Sumber: