Kopwan Permata, Tumbuh dari Lingkungan Tempat Tinggal Anggota, Siap Bersaing dengan Koperasi Merah Putih

Kopwan Permata Wates, Magersari Mojokerto Kota tengah berkegiatan koperasi-Foto : Istimewa-
Mojokerto, diswaymojokerto.id – Saat Presiden Prabowo memerintahkan untuk membentuk satu koperasi pada satu desa/kelurahan (Kopdes) yang diberi nama Koperasi Merah Putih, sekelompok ibu-ibu di Kota Mojokerto ini menyatakan diri sudah lama membangun koperasi di lingkungannya.
Koperasi yang dibentuk di lingkungan Griya Permata Ijen, Wates Kota Mojokerto ini, sudah berdiri sejak akhir 2010 lalu, beranggotakan Perempuan atau ibu-ibu yang bertempat tinggal di lingkungan Wates sebelah Timur atau biasa disebut dengan Perumahan Timur (Pertim) RW 4 Keluraha Wates, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto .
‘’Saat ini kami memiliki anggota ibu-ibu sebanyak 150 an orang perempuan yang bertempat tinggal di perumahan Griya Permata Ijen (GPI) Wates,’’ tutur Elsa Fifajanti, Ketua Koperasi Wanita (Kopwan) Permata, Selasa 10 Juni 2025.
Perempuan paruh baya ini lantas mengisahkan ihwal adanya Kopwan di lingkungannya. Saat ini, kopwan atau lebih tepatnya Pra Kopwan bisa disebut sebagai Pra Kopwan yang sangat sehat. Dari ratusan anggota yang ada, seluruhnya tertib menjalankan aturan administrasi dan nyaris tidak ada kredit macet.
Dua tahun sekali SHU Kopwan digunakan untuk rekreasi bersama seluruh anggota-Foto : Istimewa-
Ia mengatakan, lembaga keuangan lingkungan yang ia kelola bersama 4 orang pengurus lainnya itu, benar-benar swadaya atau mandiri. ‘’Sejak berdiri tahun 2010 lalu, kami tidak pernah mendapatkan kucuran dana maupun pembinaan dari pemerintah kota,’’ ungkapnya.
Menurut Elsa sapaan ketua Kopwan ini, lembaganya memang tidak didaftarkan ke Dinas Koperasi UKM Perindag (Diskopukmperindag) Kota Mojokerto sebagai Koperasi.
BACA JUGA:Hujan Deras, Sebagian Wilayah Kelurahan Meri dan Gunung Gedangan, Kota Mojokerto, Terdampak
BACA JUGA:Bawaslu Jatim Galakkan Berkebaya Bagi Seluruh Komisioner Perempuan di Semua Jajaran
Sesuai rapat pendirian waktu itu, semuanya menyepakati agar lembaga ini tidak didaftarkan ke dinas terkait. ‘’Kalau didaftarkan kan harus memenuhi beberapa persyaratan dan harus membuat laporan kinerja secara kontinyu, dan pengurus tidak sanggup melaksanakan itu, sehingga berjalan seperti saat ini,’’ tandasnya.
Kopwan tersebut selanjutnya diberi nama Kopwan Permata, sesuai nama lingkungan tempat berdirinya di Perumahan Griya Permata Ijen.
Kegiatan ibu-ibu anggota Kopwan Permata-Foto : Istimewa-
Dari pembiayaan yang benar-benar mandiri, kekayaan Kopwan Permata saat ini tercatat sekitar Rp 300 an juta lebih. Dana itu berputar, sebagai transaksi simpan pinjam anggota. ‘
’Alhamdulilah tidak ada kredit macet, tahun ini tercatat hanya 1 orang yang bermasalah, tidak mengangsur pinjamannya,’’ terang Elsa.
Sumber: