Kasus Stunting Kabupaten Mojokerto 87 % Didominasi Pola Makan yang Buruk

Kasus Stunting Kabupaten Mojokerto 87 %  Didominasi Pola Makan yang Buruk

Wakil Bupati Mojokerto M Rozal Oktavian memaparkan angka stunting di Kabupaten Mojokerto-Foto : Kominfo Pemkab Mojokerto-

Data tersebut menjadi basis audit kasus stunting, termasuk untuk ibu hamil risiko tinggi. Audit melibatkan dokter spesialis anak dan ahli gizi.

Program inovatif juga diperkenalkan, salah satunya SUJU (Susu Jum’at). Program ini menyasar siswa SD dan SMP agar terbiasa mengonsumsi susu sebagai bagian dari pemenuhan gizi.

"Program SUJU ini akan bisa merubah mindset anak-anak untuk lebih suka meminum susu karena memang susu ini nanti akan ada rasa-rasa tertentu agar bisa disukai dan juga lebih membiasakan," ungkap Wabup Rizal.

BACA JUGA:Putusan MK Wajibkan Pendidikan Gratis di Sekolah Swasta, Pemkot Mojokerto Tunggu Aturan

BACA JUGA:Dari 18 Kelurahan di Kota Mojokerto, Hanya 2 Kelurahan yang Bebas Stunting

Selain SUJU, ada Gema Pitu (Gerakan Masyarakat Posyandu Terpadu) dan Sinau Penting, sebuah gerakan dari Kecamatan Dlanggu yang didanai secara sukarela oleh ASN untuk membantu balita stunting.

Selain itu, program pemberdayaan berbasis pangan lokal seperti Pekarangan Pangan Lestari (P2L), pelatihan masak, serta wisata kuliner di Pacet juga jadi bagian dari strategi.

"Kami memberdayakan masyarakat lokal untuk melakukan penanaman yang sesuai untuk kebutuhan nutrisi untuk penanganan stunting. Kedua untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, jadi memproses dan menjual produk lokal makanan dan pertanian," jelasnya.


Pemaparan angka stunting di kabupaten Mojokerto dipimpin Wabup Mojokerto-Foto : Kominfo Pemkab Mojokerto-

Pemkab juga menggandeng pihak swasta seperti PT Multi Bintang, PT BONDVAST, PT Sun Flower Ceramics, hingga Dompet Dhuafa untuk intervensi langsung dan bantuan sosial.

Di akhir acara, Rizal menyatakan bahwa capaian intervensi spesifik dan sensitif sudah memenuhi target. Pendampingan keluarga pun sudah mencakup lebih dari 50% kecamatan secara penuh.

"Jadi evaluasi kinerja yang bisa kita lihat dari capaiannya ada peningkatan terutama yang sesuai dengan indikator pendukung dan juga capaian jenis intervensi itu sendiri," tandasnya.

BACA JUGA:Polda Jatim Ungkap Gudang Pengoplosan Elpiji di Malang

Pemkab Mojokerto juga berkomitmen untuk terus memperbaiki regulasi, mengintegrasikan data sasaran, dan meningkatkan kualitas monitoring serta evaluasi program. Advokasi akan terus digencarkan agar pelibatan stakeholder seperti akademisi, ormas, dan sektor swasta semakin maksimal.

 

Sumber:

b