Setelah Jogja, Gerakan #BangkitkanMerahPutihmu Meledak di Kota besar di Jatim, Warga Pilih Ojol Lokal

Para driver ojek online lokal Aku Cinta Indonesia (ACI)-Foto : Istimewa-
Surabaya, diswaymojokerto.id — Ribuan warga dari Surabaya, Sidoarjo, Malang, hingga Jombang ramai-ramai meninggalkan aplikasi transportasi asing dan memilih ojek online lokal seperti ACI (Aku Cinta Indonesia).
Bisa jadi hal ini dipicu gerakan #BangkitkanMerahPutihmu yang menjalar ke Jatim, setelah sebelumnya muncul gerakan kebangkitan di Jogjakarta.
Gerakan ini bukan sekadar tren. Ini adalah bentuk perlawanan damai masyarakat terhadap sistem yang dianggap tidak adil.
Dengan semangat gotong royong, warga dari berbagai latar belakang—mahasiswa, ibu rumah tangga, pelaku UMKM, komunitas pesantren hingga buruh harian—bersatu dalam satu suara: “Pilih yang milik kita sendiri.”
“Saya capek tiap bulan ngojek, tapi potongannya besar. Pas pindah ke ojol lokal, baru terasa dihargai. Order mungkin belum sebanyak dulu, tapi lebih manusiawi,” kata Rio, driver ACI asal Surabaya yang kisah perjuangannya viral di media sosial Tiktok dengan akun Mas Rio Ojol, Jumat 4 Juli 2025
BACA JUGA:Tempat Pengolahan Sampah Kardus dan Plastik di Ngoro Mojokerto Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta
BACA JUGA:Petani Kopi di Wonosalam Jombang Mulai Panen, Produksi Robusta Tahun Ini Melimpah
“Begitu ramai orang sekarang pilih ACI, saya jadi semangat lagi. Rasanya kayak diselamatkan sama rakyat sendiri.”
Selain para driver, kaum muda seperti Debora, mahasiswi asal Surabaya, juga ikut menyuarakan gerakan ini melalui media sosial.
“Kami lihat sendiri di Jogja bagaimana gerakan ini membawa perubahan. Sekarang Jawa Timur menyambutnya dengan semangat yang sama. Ini bukan soal aplikasi, ini soal harga diri,” ungkap Debora, yang aktif memproduksi konten dan menyebarkan nilai-nilai keberpihakan terhadap produk lokal.
Menurut Debora, mereka tidak hanya mencari harga murah, tapii keberpihakan. ''Ojol lokal itu bukan sekadar aplikasi, dia bagian dari perjuangan,'' tandasnya
Salah satu faktor yang mempercepat pertumbuhan ACI oleh masyarakat adalah kebijakan 0% komisi untuk mitra resto. Artinya, harga makanan di aplikasi ACI jauh lebih murah—bahkan mendekati harga asli di warung atau rumah makan. Pelanggan senang, pemilik usaha pun merasa dihargai.
“Selama pakai ACI, saya bisa jualan dengan tenang. Gak ada potongan, jadi gak perlu naikin harga. Pelanggan juga senang,” ujar Bu Rini, pemilik warung makan di Sidoarjo.
Tak hanya urusan harga dan sistem, ACI juga dikenal luas berkat program sosialnya, “Kilometer Kebaikan.''
Sumber: