World Cleanup Day Indonesia di Mojokerto, Masyarakat Bersihkan Sampah di TPS Liar di Pungging

Pemersihan smapah di perbatsan Desa Labsksono - Desa Kalipuro, Kecamatan Pungging, melibatkan eskavator karena lokasi yang sulit dijangkau -dok WeHasta for Disway Mojokerto-
Mojokerto, Diswaymojokerto.id – Peringatan World Cleanup Day Indonesia 2025 di Kabupaten Mojokerto diwarnai aksi bersih-bersih TSP Liar. Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Mojokerto melibatkan berbagai komunitas masyarakat peduli lingkungan melakukan bersih-bersih di TPS liar di perbatasan Desa Kalijuro dan Desa Lebaksono, Kecamatan Pungging.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Mojokerto, Rachmat Suharyono, yang memimpin langsung aksi bersih-bersih tersebut mengatakan, World Cleanup Day sebagai momentum untuk meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan. ‘’Bumi ini bukan tempat sampah. Jangan membuang sampah tidak pada tempatnya. Jangan sampai kita mencederai alam semesta agar alam semesta juga menjaga kita,’’ katanya dalam apel bersama sebelum melakukan aksi membersihkan TPS liar di perbatasan Desa Kalipuro dan Desa Lebak Sono.
Peringatan world Cleanup Day Indonesia dengan bersih-bersih TPS liar di perbatasan Desa Lebaksono dan Desa Kalipuro diikuti berbagai komunitas pegiat lingkungan dan masyarakat desa setempat. Beberapa komunitas pegiatan lingkungan yang terlibat dalam aksi bersih-bersih TPS liar diantaranya adalah WeHasta, Bank Sampah Induk, TPS3R Trawas, Komnas PPLH, PPLH Seloliman, ISM, Aliansi Air Majapwitra, Srikandi, Banser, Wahana Lingkungan Nusantara Alam Nusantara (Walantara), Disway Mojokerto, relawan lainnya, juga masyarakat 2 desa setempat.
Sampah yang menumpuk di bantaran sungai di perbatasan Desa Kalipuro dan Desa Lebaksno, Kecamatan Pungging. Sampah itu dibersihkan dalam peringatan World Cleanup Day Indonesia di Mojokerto-andung - disway mojokerto-
Selain itu, hadir juga Camat Pungging, Amsar Azhari Siregar, S.H., M.H., Kades Lebaksono, H. Afan Faizin. M.Pd., Kades Kalipuro, Sugeng Santoso, Babinsa dan Babinkamtibmas Pungging. Dukungan total Pemerintah Desa Lebaksono dan Kalipuro membuat aksi bersih-bersih TPS liar di lokasi itu berjalan lancar.
BACA JUGA:Menko Pangan Pastikan Dana Kopdes Merah Putih Segera Cair Pekan Depan
BACA JUGA:Petani Mojokerto Keluhkan Beratnya Pinjaman dan Serapan Gula Lokal Tertekan Gula Impor
Dua armada truk dari DLH dibantu alat berat berupara eskavator dari PUPR Kabupaten Mojokerto, dan beberapa truk dari pemdes setempat membuat pembersihan sampah menggunung di lokasi itu bisa berjalan lebih cepat. Kegiatan yang mulai pukul 07.00 berhasil membersihkan sampah yang menumpuk dalam waktu sekitar 2 jam.
Setidaknya 6 truk silih berganti membawa tumpukan sampah yang diangkat dari bawah menggunakan eskavator, ke TPA Karangdieng. Setelah sampah yang menggunung dibersihkan, petugas DLH memasang banner larangan membuang sampah di tempat itu dan memasang jarring agar sampah tidak dibuang lagi di lokasi tersebut.
World Cleaningup Day Indonesia di Kabupaten Mojokerto tidak hanya dilakukan di lokasi TPS liar di perbatasan Desa Kalipuro dan Desa Lebaksono, Kecamatan Pungging. Beberapa institusi juga melakukan pembersihan di lokasi masing-masig, seperti SMPN 2 Gondang yang melibatkan siswanya membersihkan lingkungan di luar sekolah.
Kepala DLH Kabupaten Mojokerto, Rachmat Suharyono, langsung turun ikut membersihkan sampah dan mengangkat ke truk yang disediakan DLH dan pemdes setempat.-andung - disway mojokerto-
Hal itu tak lepas dari Surat Edaran Bupati Mojokerto Nomor : 338/4991/416-110/2025 tentang Dukungan Kegiatan World Cleanup Day tahun 2025. Suarat eadaran yang ditujukan kepada berbagai instansi di Kabupaten Mojokerto direspon dengan melakukan bersih-bersih di lingkungan setiap institusi dan diunggah di masing-masing media sosial institusi tersebut.
BACA JUGA:Pemkab Mojokerto Gagas Ekonomi Berbasis Masjid Lewat Program BMM
BACA JUGA:Kekeringan Mojokerto, Pemkab Salurkan Bantuan Air Bersih dan Pangan Untuk Warga Terdampak
Kepala DLH Kabupaten Mojokerto, Rachmat Suharyono, menyebutkan, aksi bersih-bersih tersebut tidak akan berhenti di situ saja. ‘’World Clenup Day ini hanya pemantik agar kita terus bersemangat membersihkan lingkungan dari sampah. Kegiatan ini tidak akan bisa berjalan tanpa peran dan keterlibatan seluruh masyarakat,’’ katanya.
Karena itu dia juga berharap berbagai masukan agar Kabupaten Mojokerto terbebas dari sampah yang dibuang sembarangan. ‘’Sampah adalah tanggung jawab kita masing-masing. Penanganan sampah akan berjalan dengan baik kalua diawali dari diri kita sendiri,’’ tuturnya.
Lokasi TPS liar yang sudah dibersihkan langsung dipasang banner larangan mmbuang sampah dan dipasang jaring -dok DLH Kab Mojokerto for Disway Mojokerto-
Secara institusi, pihaknya juga akan melakukan koordinasi dengan semua institusi untuk penanganan masalah sampah. ‘’Semua stakeholder harus terlibat, mulai dari masyarakat, pengusaha, sekolah, komunitas, sampai perusahaan harus peduli penanganan sampah,’’ tegasnya.
Sumber: