Ucapan HUT ke 80 kemerdekaan RI - Tjiwi Kmia

Akses Terbatas, Jembatan Pagerluyung Mojokerto Bakal Mendapatkan Perbaikan Tahun 2026

Akses Terbatas, Jembatan Pagerluyung Mojokerto Bakal Mendapatkan Perbaikan Tahun 2026

Jembatan Pegerluyung menjadi akses warga utara Sungai Brantas.-Foto : Fio Atmaja-

Mojokerto, Diswaymojokerto.id - PG Gempolkrep bakal melakukan perbaikan Jembatan Pagerluyung menjadi salah satu akses penting pengangkutan tebu menuju pabrik. 

Rencana perbaikan dijadwalkan pada tahun 2026 mendatang, menyusul kondisi jembatan yang sudah berusia lebih dari seabad saat ini tidak bisa dilewati semua kendaraan.

"Kami sudah menyiapkan anggaran perbaikan jembatan tahun 2026, dan saat ini dalam proses pengajuan ke kantor pusat. Namun, mengingat konstruksi jembatan yang tua, langkah perbaikan dilakukan secara hati-hati agar tidak menimbulkan dampak lebih besar," kata Manager Keuangan dan Umum, PG Gempolkrep, Choiron Syakur, Minggu, 21 September 2025. 

Ia menjelaskan, saat ini jembatan hanya boleh dilintasi truk tebu dengan stiker khusus dan bergantian. Untuk kendaraan lain, terutama darurat seperti ambulans, pemadam kebakaran, atau mobil pengamanan tetap mendapat prioritas. 


Kondisi sampah menumpuk di bawah Jembatan Pagerluyung. -Foto : Fio Atmaja-

"Ini bentuk tanggung jawab kami untuk menjaga keselamatan sekaligus mendukung keberlangsungan petani tebu,” ujarnya.

Kerusakan jembatan mulai terlihat serius pada tahun 2024 lalu, saat Sungai Brantas dilanda arus deras yang membawa sampah dan kayu besar hingga tersangkut di bawah jembatan. 

Setelah dilakukan pembersihan menggunakan alat berat selama hampir 15 hari, ditemukan adanya tiga tiang penyangga jembatan yang putus dan retak tengah jembatan.

"Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas PUPR Kabupaten Mojokerto dan konsultan jembatan. Saat ini kondisi jembatan masih dalam pengawasan ketat, bahkan sempat kami tutup total. Namun karena kebutuhan musim giling, truk tebu dari arah selatan tetap diizinkan melintas dengan sistem satu per satu truk melintas sampai ujung jembatan dan baru truk lainnya menyusul yang diawasi petugas," jelasnya.

BACA JUGA:World Cleanup Day Indonesia di Mojokerto, Masyarakat Bersihkan Sampah di TPS Liar di Pungging

BACA JUGA:Hati-Hati Salah Pilih, Ini Tips Thrifting Agar Tidak Kecewa

Perlu diketahui jembatan tersebut merupakan aset resmi milik perusahaan, lengkap dengan sertifikat tanah di sekitarnya. Dibangun sejak era Belanda, awalnya jembatan berfungsi sebagai jalur lori pengangkut tebu dari selatan Sungai Brantas menuju PG Gempolkrep

Namun sejak 1988, lori sudah tidak digunakan dan jalur tersebut kemudian diaspal untuk akses jalan kendaraan. 

Jembatan Pagerluyung dibangun bersamaan dengan pabrik, usianya lebih dari 100 tahun. Awalnya khusus lori, tapi setelah tidak digunakan, jalurnya di aspal agar bisa dilintasi kendaraan umum baik roda dua maupun roda empat. 

Sumber:

b