Ucapan HUT ke 80 kemerdekaan RI - Tjiwi Kmia

Bekas Stasiun Lespadangan, Saksi Bisu Jalur Kereta Api Zaman Belanda di Mojokerto

Bekas Stasiun Lespadangan, Saksi Bisu Jalur Kereta Api Zaman Belanda di Mojokerto

Bekas Stasiun Lespadangan, Saksi Bisu Jalur Kereta Api Zaman Belanda di Mojokerto-Foto : Fio Atmaja-

Mojokerto, Diswaymojokerto.id - Bekas Stasiun Lespadangan di Desa Terusan, Gedeg, Mojokerto, menjadi salah satu jejak sejarah jalur kereta api peninggalan Belanda yang dulu beroperasi di utara Sungai Brantas. 

Pada masa kejayaan angkutan kereta api di Mojokerto ada tiga operator jaringan kereta api. Salah satunya adalah Oost-Java Stoomtram Maatschapij (OJS). 

Ada dua jalur rel yang dibuat OJS, yaitu Mojokerto-Ngoro Jombang dan Gempolkrep-Perning-Krian. Bukti yang tersisa peninggalan OJS di Mojokerto adalah Stasiun Lespadangan.

OJS didirikan oleh Th. Slaiter dan H. Van Rinsum saat mengajukan izin pembuatan rel kereta api dari pelabuhan Ujung ke Wonokromo. Jalur itu selesai pada tahun 1885. 

Dari jalur itu selanjutnya OJS mendapatkan izin lanjutan untuk membuat rel dari Sepanjang ke Wonokromo. Depo atau bengkel OJS ada di Wonokromo sekarang berubah jadi Terminal Joyoboyo.


Kondisi Eks Stasiun Lespadangan-Foto : Fio Atmaja-

Sejarawan Mojokerto, Ayuhanafiq mengatakan, OJS membuat rel di Mojokerto atas pemintaan Gerrit Eschauzier. Pemilik Eschauzier Concern menaungi beberapa pabrik gula itu melihat ada kendala angkutan buat produksi pabrik miliknya. Salah satunya adalah Pabrik Gula Gempolkrep Gedeg ada di utara Sungai Brantas. 

Selama itu gula diangkut dengan perahu ke pelabuhan Surabaya. Namun, perahu itu sering tidak bisa jalan saat musim kemarau. Debit air yang kecil menyebabkan perahu kandas di beberapa tempat kedalamannya tidak lebih dari 1 meter saja. 

BACA JUGA:Mengingat Puli, Jajanan Tradisional yang Membuat Rindu

BACA JUGA:Mojokerto Tuan Rumah Peringatan Nasional Bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) 2025

"Ongkos sewa perahu juga dianggap tinggi hingga harga jual gula Gempolkrep ikut naik pula. Dengan begitu maka gula Gempolkrep susah bersaing di pasaran," ucapnya, Minggu, 14 September 2025. 

Menerima usulan itu, OJS melihat bila jalur ke Gempolkrep tidak cukup prospektif. Perkembangan ekonomi wilayah utara sungai memang tidak sebaik di wilayah selatan. 

Agar OJS tertarik membuat jalur rel maka Eschauzier bersedia memberi pinjaman modal dan menawarkan kontrak angkut gula dari pabrik gula miliknya yang lain, yaitu Pabrik Gula Sentanen-Lor, Brangkal dan Dinoyo.


Kondisi dalam tampak atap bagian atas mengalami kerusakan.-Foto : Fio Atmaja-

Sumber:

b