Hingga Hari Ketiga, Banjir Merendam Tiga Desa di Kabupaten Mojokerto Belum Surut

Hingga Hari Ketiga, Banjir Merendam Tiga Desa di Kabupaten Mojokerto Belum Surut

Hari ketiga banjir masih menggenangi 3 desa di Kabupaten Mojokerto.-Dok Relawan-

Mojokerto, mojokerto.disway.id - Hingga hari ketiga, banjir merendam 3 desa di Kabupaten Mojokerto terdampak akibat tanggul jebol masih belum surut.

"Selain menerjunkan 3 alat berat atau ekskavator, pompa besar digunakan menyedot banjir ke Sungai Sadar," terang Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD kabupaten Mojokerto, Abdul Khakim, Jumat (8/3/2024).

Khakim menjelaskan, karena pengerjaan penutupan tanggul masih belum tuntas, sehingga kondisi 3 desa terdampak masih belum surut.

"Hingga hari ini, perbaikan masih fokus di tanggul Sungai Sadar yang jebol sepanjang sekitar 25 meter," jelasnya.

Progres perbaikan tanggul sudah mencapai 15-16 meter dari 25 meter. Tanggul tersebut dibangun sementara dengan menggunakan bambu sesek, dan sandbag. "Kalau target masih belum tahu sampek kapan selesainya," ujarnya.

Tiga desa hari ini masih terendam banjir yakni Desa Kedunggempol dan Jotangan di Kecamatan Mojosari dan Desa Ngrame di Kecamatan Pungging. 

Di Desa Kedunggempol sudah surut. Desa tersebut terbagi dalam tiga dusun yang masing - masing terdampak yakni, Dusun Kedung Kudi genangan air antara 20-25 cm, Dusun Gempolmalang 20 - 25 cm, Dusun Balongcangak 20-25 cm. 

Sedangkan di Dusun Gembongan, Desa Jotangan, saat ini genangan masih 30 cm. Untuk Desa Ngrame, Pungging genangan air masih 80 cm.

"Beberapa dusun menunjukan tren surut. Untuk mempercepat penanganan dua pompa penyedot air telah di pasang di Desa Ngrame," tambahnya.

Jebolnya tanggul Sungai Sadar sepanjang 30 meter tersebut menjadi salah satu penyebab banjir merendam perumahan di kecamatan Mojosari, dan Pungging.

Warga terdampak banjir total 1.513 rumah penduduk terendam dengan jumlah warga terdampak mencapai 4.588 jiwa. Banjir juga menenggelamkan 91 hektare lahan pertanian di Desa Kedunggempol dan Kebondalem.

Rinciannya, di Desa Kedunggempol, banjir merendam 588 rumah penduduk dan 81 hektare lahan pertanian. Jumlah warga terdampak banjir di desa ini mencapai 2.388 jiwa. Di Dusun Gembongan, Desa Jotangan, banjir merendam 330 rumah penduduk dengan jumlah warga terdampak 400 jiwa.

Banjir parah juga terjadi di Desa Ngrame, sedikitnya 500 rumah penduduk terendam banjir. Sedangkan jumlah warga terdampak mencapai 1.500 jiwa. Sedangkan di Dusun Semanggi, Desa Salen, banjir merendam 95 rumah warga dengan 300 jiwa warga terdampak.

Lokasi pengungsian korban banjir tersebar di banyak titik. Antara lain di balai Desa Ngrame dan Kedung Gempol, sejumlah masjid, sekolah dasar, sejumlah warung kopi, serta di pinggir jalan menuju Desa Kedung Gempol. Sebagian warga memilih bertahan di rumah masing-masing untuk menjaga herta benda mereka. (*)

Sumber:

b