ucapan idul fitri 1446 H PT Pabrik Kertas Tjiwi Ki

Tim Proyek Mewlafor Siapkan Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik

Tim Proyek Mewlafor Siapkan Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik

Tim Mewlafor Kemenhut mengunjungi Rumah Kompos dan dialog dengan Direktur Wehasta tentang proses pembuatan pupuk organik. Tim Mewlafor menhyiapkan pembuatan pupuk organik untuk pemberdayaan masyarakat penerima program proyek Mewalfor di Kabupaten Mojokert-dok WeHasta for Disway Mojokerto-

 

Mojokerto, Diswaymojokerto.id – Tim Proyek MEWLAFOR (Maintaining Enhancing Wateryield through Land and Forest Rehabilitation – Pemeliharaan daerah tangkapan air melalui rehabilitasi hutan dan lahan) Kementerian Kehutanan) menyiapkan pelatihan pembuatan pupuk organik. Pupuk organik yang disiapkan adalah pupuk yang berbahan alami, seperti kotoran hewan, yang sudah ada di tiap area yang mendapat proyek MEWLAFOR di Kabupaten Mojokerto dan Jombang.

Fasilitator Regional Proyek MEWLAFOR wilayah Jawa Timur, Ir Sutisna, mengatakan, pihaknya bersama Tim Mewlafor menyiapkan pelatihan pembuatan pupuk organik bagi anggota kelompok tani hutan yang mendapat bantuan bibit tanaman produktif dari Proyek MEWLAFOR. ‘’Ini sebagai tindak lanjut pemberian bibit dan penanaman yang sudah dilakukan tahun 2024 lalu,’’ katanya, Rabu, 30 April 2025.

Dia menyebutkan, pihaknya sudah menghuhungi beberapa pihak yang akan menngisi pelatihan pembuatan pupuk organik. ‘’Kami juga sudah survei dan menjajagi metode pelatihan dan bahan-bahan yang dibutuhkan dalam pelatihan pembuatan pupuk organik,’’ tambahnya.


Direktur WeHasta, Sisyantoko (kaus hijau) menjelaskan pembuatan pupuk organik kepada tim Mewlafor. Tim Mewlafor menyiapkan pelatihan pembiuatan pupuk organik untuk masyarakat penerima proyek Mewlafor di Kabupaten Mojokerto-andung - disway mojokerto-

Bahan-bahan yang akan dijadikan pupuk diantaranya adalah kotoran hewan yang banyak didapat di lokasi penanaman dan rumah warga yang mendapat program MEWLAFOR. ‘’Jadi menggunakan bahan yang sudah ada, sehingga menimimalkan pemakaian pupuk kimia,’’ sahutnya.

BACA JUGA:Proyek MEWLAFOR, Kabupaten Mojokerto dapat Hibah Tanam Pohon 250 Hektar

Sutisna menyebutkan pihaknya sudah berkunjung ke Rumah Kompos di Desa Trawas, Kecamatan Trawas, untuk melihat proses pembuatan kompos yang nanti bisa diaplikasikan ke lokasi-lokasi penanaman pohon proyek MEWLAFOR. Di rumah kompos yang terletak di dekat Kantor Desa Trawas, Kecamatan Trawas itu, dia diterima Sisyantoko, Direktur WeHasta yang juga pengelola rumah kompos.

Pada pertemuan itu, Sisyantoko menjelaskan proses pembuatan kompos secara detil, termasuk bahan-bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan kompos di rumah. ‘’Kami menggunakan arang sekam dan kotoran hewan yang kami olah untuk membuat pupuk kompos,’’ katanya.

Cak Toko, sapaan akrabnya, menuturkan, sudah saat pupuk kompos lebih banyak digunakan disbanding pupuk kimia. Karena itu pihaknya sangat mendukung upaya tim Mewlafor Kementrian Kehutanan yang akan melakukan sosialiasi penggunaan pupuk organic kepada para petani dan kelompok tani yang mendapat program proyek Mewlafor.


Kegiatan pembuatan pupuk organik di Rumah Kompos di Desa Trawas, Kecamatan Trawas. Tim Mewlafor menyiapkan pelatihan pembuatan pupuk organik untuk pemberdayaan masyarakat sasaran proyek Mewlafor-andung - disway mojokerto-

Dia menyebutkan akan mendukung sepenuhnya pemberdayaan masyarakat yang dilakukan Tim Mewlafor untuk membuat pupuk organik dengan memanfaatkan pupuk kandang atau kotoran hewan yang banyak didapat di desa-desa lokasi tanam pohon program Mewlafor. ‘’Kami sudah menggunakan pupuk organik untuk semua tanaman di lahan kami. Pupuk kami juga sudah digunakan di berbagai daerah di luar Kabupaten Mojokerto,’’ tambahnya.

BACA JUGA:Proyek Mewlafor Masuk Tahap II, Direktur PEPDAS Audiensi dengan Bupati Mojokerto

BACA JUGA:Cemari Lingkungan, Warga Jasem Mojokerto Keluhkan Bau dan Debu Diduga dari Pabrik PT Wilmar Padi Indonesia

Seperti diketahui, Proyek Mewlafor dari Kementertian Kehutanan dilaksanakan sejak tahun 2024 di Kabupaten Mojokeerto. Kick Off Proyek Mewlafor dilakukan akhir tahun 2024 di Seloliman dan dihadiri Jajaran Direksi di Kementerian Kehutanan, utusan dari UNIDO (United Nation Industrial Development Organization), Aliansi Air, dan Kelompok Tani Hutan, serta kepala desa di wilayah Kabupaten Mojokerto yang mendapat program Mewlafor.

Proyek Mewlafor dengan tanam pohon untuk rehabilitasi hutan dan lahan merupakan hibah dari Global Environment Facilities 7. Program Mewlafor diinisiasi Kementerian Kehutanan (saat itu KLHK) bersma UNIDO dan Aliansi Air Majapawitra.

Proyek Mewlafor dilaksankan di Kabupaten Mojokerto dan Jombang dengan melakukan penananam pohon di lahan seluas 251 hektare. Melibatkan 24 kelompok tani hutan yang sebagian besar di wilayah Kabupaten, serta sebagian kecil di wilayah Wonosalam, Kabupaten Jombang.

Selain melakukan tanam pohon sekitar 100 ribu bibit tanaan produktif, Proyek Mewlafor juga membuat sekitar 600 sumur resapan di daerah tangkapan air (catchment area) di wilayah Kabupaten Mojokerto, serta membuat 8000 biopori yang melibatkan sekolah adiwiyata di wilayah Kabupaten Mojokerto dan Kota Mojokerto.

Sumber:

b