HUT ke 79 RI Tjiwi Kimia

Dosen Unim dan Mahasiswa Gandeng SMPN 1 Gedeg Berdayakan Masyarakat, Susun Bahan Ajar Berbasis Gamification

Dosen Unim dan Mahasiswa Gandeng SMPN 1 Gedeg Berdayakan Masyarakat, Susun Bahan Ajar Berbasis Gamification

Lokakarya penyusunan bahaj berbasis gamification diikuti para guru dan pengawas di SMPN1 Gedeg Mojokerto. Para guru antusias dan semangat mengikuti lokakarya-Unim for Disway mojokerto-

 

Mojokerto, Diswaymojokerto.id Dosen Unim (Universitas Islam Majapahit) dan mahasiswa gandeng SMPN 1 Gedeg memberdayakan masyarakat. Kerjasama itu diwujudkan dengan menggelar lokakarya dan pendampingan.

Lokakarya digelar dengan tema ‘Penyusunan Bahan Ajar Digital Berbasis Gamification dan Kearifan Lokal untuk Meningkatkan Kemampuan Literasi Numerasi Siswa di Mojokerto’. Kegiatan yang digekar Sabtu 24 Agustus 2024 itu bertujuan untuk meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi siswa.

‘’Melalui penyusunan bahan ajar yang tidak hanya berbasis teknologi, tetapi juga mengintegrasikan unsur-unsur budaya lokal. Sehingga kemampuan literasi dan numerasi siswa bisa meningkat,’’ kata Feriyanto, M.Pd, dosen Universitas Islam Majapahit (UNIM) yang menjadi narasumber dalam lokakarya tersebut, Senin, 26 Agustus 2024.


Feriyanto M.Pd. bersama Mahasiswa Pendidikan Matematika UNIM berhasil melakukan kerjasama dengan SMP Negeri 1 Gedeg dengan mengadakan Lokakarya dan Pendampingan Penguatan Komunitas Belajar. 24 Agustus 2024-Unim for Disway mojokerto-

Kegiatan tersebut dihadiri seluruh guru SMP Negeri 1 Gedeg serta didukung berbagai pihak terkait, termasuk Pengawas Sekolah. Dalam sambutan pembukaan, Pengawas Sekolah memberikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif ini.

BACA JUGA:Inovasi Tim Teknik Sipil Unim Mojokerto, Implementasi BIM dan K3 Wujudkan Pendidikan Vokasi SMK Berkualitas

Kegiatan itu dianggap sebagai langkah penting dalam mempersiapkan guru untuk menghadapi tantangan pendidikan di era digital. Disebutkan, di era yang serba digital ini, penting untuk beradaptasi dengan perubahan dan memanfaatkan teknologi sebaik mungkin.

Namun, semua juga harus ingat pentingnya mempertahankan dan mengintegrasikan kearifan lokal dalam proses pembelajaran.

Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Gedeg, Sumardi, M.Pd, dalam sambutannya, menekankan bahwa penguatan komunitas belajar di sekolah menjadi salah satu kunci dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih interaktif dan kolaboratif. Sumardi menggaris bawahi pentingnya kolaborasi antara guru, siswa, dan masyarakat dalam menciptakan bahan ajar yang tidak hanya menarik tetapi juga bermakna.

“Dengan komunitas belajar yang kuat, kita bisa mengembangkan metode pembelajaran yang lebih relevan dengan kebutuhan siswa. Sekaligus mendukung peningkatan kemampuan literasi serta numerasi mereka,” jelasnya.

BACA JUGA:Yuk, Baca Buku-buku yang Lagi Viral Secara Gratis di Perpustakaan Keliling Milik Disperpus

Rangkaian Sesi Workshop

Pada kegiatan itu juga digelar workshop. Workshop dibagi menjadi dua sesi utama yang dipandu oleh narasumber berpengalaman di bidang pendidikan.

Sesi pertama diisi oleh Feriyanto, M.Pd., dosen Universitas Islam Majapahit (UNIM) yang sudah berpengalaman dalam bidang pendidikan matematika. Dalam sesinya, Feryanto membahas literasi dan numerasi dalam konteks pendidikan modern.

Ia juga menekankan pentingnya memasukkan kearifan lokal dalam pembelajaran untuk membuat siswa lebih terhubung dengan materi yang mereka pelajari. ‘’Kearifan lokal tidak hanya memperkaya bahan ajar, tetapi juga membantu siswa mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang identitas dan budaya mereka,’’ ungkap Feriyanto.


Dosen Unim dan mahasiswanya bekerjasama dengan SMPN 1 Gedeg melakukan pemberdayaan masyarakat dan menggelar lokakarya menyusun bahan ajar berbasis gamification-Unim for Disway mojokerto-

Dia juga memberikan contoh-contoh praktis bagaimana kearifan lokal dapat diintegrasikan ke dalam berbagai materi pelajaran, khususnya matematika.

BACA JUGA:KPU Kota Mojokerto Pastikan Ikuti Putusan MK Terkait Usia dan Ambang Batas Pencalonan

BACA JUGA:Miliki 8.782 Suara Sah Dalam Pemilu Legislatif 2024 di Mojokerto, Bisa Daftar Bacawali-Bacawawali

Sesi kedua dilanjutkan oleh Taswirul Afkar, S.S, M.Pd., yang memberikan materi tentang penyusunan bahan ajar digital berbasis gamification dan kearifan lokal. Dalam sesi ini, Taswirul menjelaskan konsep gamification, yakni penggunaan elemen permainan dalam pembelajaran sebagai alat yang efektif untuk meningkatkan keterlibatan dan motivasi siswa.

"Gamification memungkinkan siswa untuk belajar dengan cara yang lebih menyenangkan dan interaktif, yang pada akhirnya meningkatkan retensi pengetahuan mereka,’’ ujarnya.

Ia juga memberikan panduan langkah demi langkah dalam merancang bahan ajar digital yang dapat diterapkan oleh para guru di kelas masing-masing.


Dosen Unim bersama mahasiswa bekerjasama dengan SMPN 1 gedeg menggelar Lokakarya penyusunan bahan ajar berbasis gamification diadakan di SMPN 1 Gedeg-Unim for Disway mojokerto-

Menurut Taswirul, salah satu keuntungan dari gamification adalah kemampuannya untuk menyesuaikan bahan ajar dengan tingkat kemampuan siswa. Sehingga setiap siswa dapat belajar dengan kecepatan mereka sendiri.

BACA JUGA:Belum Sebut Nama Pasangannya, Junaedi Malik Siap Mendaftarkan Diri ke KPU Kota, Rabu 28 Agustus 2024

‘’Selain itu, integrasi kearifan lokal dalam bahan ajar digital juga diharapkan dapat memperkaya konten pembelajaran, membuatnya lebih relevan dan kontekstual bagi siswa,’’ tambahnya

Dampak dan Harapan

Lokakarya dan pendampingan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan mutu pendidikan di SMP Negeri 1 Gedeg. Para guru yang berpartisipasi mendapatkan wawasan baru serta keterampilan praktis dalam menyusun bahan ajar yang inovatif dan sesuai dengan kebutuhan siswa.

Dengan bahan ajar digital yang berbasis gamification dan kearifan lokal, siswa diharapkan dapat lebih termotivasi untuk belajar, serta meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi mereka secara signifikan.

Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Gedeg, Sumardi, M.Pd, menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program jangka panjang sekolah dalam meningkatkan kualitas pembelajaran melalui inovasi dan teknologi. ‘’Kami berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan profesional guru dan mendorong mereka untuk terus berinovasi demi masa depan siswa yang lebih baik,’’ paparnya.

Lokakarya dan pendampingan ini juga diharapkan dapat menjadi model bagi sekolah-sekolah lain di wilayah Kabupaten Mojokerto dan sekitarnya, dalam mengembangkan bahan ajar yang tidak hanya menarik tetapi juga relevan dengan budaya dan nilai-nilai lokal. Dengan begitu, pembelajaran tidak hanya berorientasi pada pencapaian akademik semata, tetapi juga pada pembentukan karakter dan penghargaan terhadap budaya lokal.

Sumber:

b