Ekskavasi Candi Brahu di Mojokerto, Fokus Menampakkan Struktur Pagar Kuno Sisi Selatan

Proses ekskavasi dengan fokus utama untuk menampakkan pagar sisi selatan Candi Brahu, Trowulan, Mojokerto. -Foto : Fio Atmaja-
Mojokerto, Diswaymojokeryo.id - Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XI Jawa Timur tengah melakukan ekskavasi Candi Brahu di Desa Bejijong, Trowulan, Mojokerto, dengan fokus utama menampakkan struktur pagar sisi selatan candi peninggalan era Raja Mpu Sindok.
Kegiatan menggunakan anggaran dari APBN ini berlangsung sejak 13 - 28 Mei 2025 bertujuan untuk merekonstruksi dan melengkapi arsitektur candi bercorak Buddha dari Kerajaan Medang atau Mataram Kuno tersebut.
Ketua tim ekskavasi BPK Wilayah XI Jatim, Muhammad Ikhwan menjelaskan, sasaran utama penggalian seluas 180 meter persegi ini adalah menemukan komponen pagar keliling di sisi selatan Candi Brahu.
"Sasaran kami pagar keliling sisi selatan. Lokasi yang kami utamakan di tanah sudah di bebaskan BPK Wilayah XI pada tahun 2024, luas ekskavasi ini seluas 180 meter persegi, kami perkirakan ada 30 kotak," ujarnya, Kamis, 15 Mei 2025.
Proses ekskavasi candi Brahu-Foto : Fio Atmaja-
Menurutnya, indikasi adanya pagar keliling kuno ini diperkuat oleh temuan struktur memanjang dari arah barat ke arah timur di bagian selatan candi pada ekskavasi sebelumnya oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Hasil tes juga menunjukkan indikasi struktur yang berkeliling, terbuat dari batu bata merah dengan ukuran yang serupa dengan yang digunakan pada Candi Brahu.
"Pagar ini diduga pagar keliling kuno, candi zaman dulu itu apakah dilengkapi pagar keliling, kami mencoba menemukan adanya indikasi struktur memanjang ke arah timur di bagian selatan," jelasnya.
Sebanyak 15 orang tim teknis dan 15 tim pembantu lapangan, termasuk empat arkeolog, diterjunkan dalam ekskavasi ini.
Ikhwan menambahkan, nilai penting dari penggalian ini adalah untuk mengidentifikasi temuan dan komponen pelengkap candi.
Proses ekskavasi di sisi selatan Candi Brahu, Trowulan, Mojokerto.-Foto : Fio Atmaja-
"Penggalian pagar candi dari aristekturnya candi ini dilengkapi dengan komponen lainnya dan ini pagar keliling nya diharapkan bisa merekrontruksi dan melengkapi candi itu yang lebih lengkap," pungkasnya.
Candi Brahu dibangun dengan batu bata merah, menghadap ke arah barat dan berukuran panjang sekitar 22,5 m, dengan lebar 18 m, dan berketinggian 20 meter.
Kompleks bangunan suci ini diduga dibangun pada masa pra-Majapahit. Hal ini berdasarkan Prasasti Alasantan ditemukan tidak jauh dari Candi Brahu. Prasasti ini dibuat oleh Raja Mpu Sindok dari Kerajaan Medang atau Mataram Kuno pada tahun 861 Saka (939 Masehi).
Sumber: