Ucapan HUT ke 80 kemerdekaan RI - Tjiwi Kmia

Pelukis Pasar Seni Mojokerto Raya Melukis On The Spot di Alun-Alun Kota Mojokerto

Pelukis Pasar Seni Mojokerto Raya Melukis On The Spot di Alun-Alun Kota Mojokerto

Anik S Ardana, anggota Kopelpsimora sedang melukis dalam melukis inthe spot di Alun-ALun Wiraraja Kota Mojokerto-Yasmine - Disway Mojokerto-

 

Mojokerto, Diswaymojokerto.id - Komunitas Pelukis Pasar Seni Mojokerto Raya (KOPELPASIMORA) menggelar kegiatan rutin melukis on the spot. Kali ini melukis on the spot dilakukan di Pendopo Alun-Alun Wiraraja Kota Mojokerto, Minggu, 31 Agustus 2025.

Kegiatan melukis langsung itu diikuti sejumlah seniman menarik perhatian warga yang berada di Alin-Alun Wiraraja, Kota Mojokerto. Warga yang biasanya berada di Alun-Aluun untuk berolahraga dan wisata Minggu pagi, banyak yang menikmati kegiatan para pelukis tersebut.

Warga yang datang di pendopo tak hanya menyaksikan para pelukis melukis secara langsung. Mereka jgua memotret dan melihat bagaimana para pelukis itu menorehkan kuas ke kanvas lukisnya.


Anggota Komunitas Pelukis Pasar Seni Mojokerto Raya (KOPELPASIMORA) menggelar kegiatan rutin melukis on the spot-Yasmine - Disway Mojokerto-

Menurut Agus Buyut, Ketua Komunitas Pelukis Pasar Seni Mojokerto Raya (KOPELPASIMORA), tujuan utama kegiatan tersebut untuk memperkenalkan Pasar Seni Mojokerto (PSM) yang beralamat di Rest Area Gunung Gedangan, By Pass Kota Mojokerto. ‘’Kami ingin mengenalkan Pasar Seni Mojokeeto secara lebih luas kepada masyarakat,’’ katanya, Minggu, 31 Agustus 2025, di Pendopo Alun-Alun Wiraraja, Kota Mojokerto.

BACA JUGA:3 Tahun Buka Setiap Minggu, Warung Makan Gratis Mojokerto Mendadak Dikunjungi Bupati

Selain itu, tambahnya, kegiatan ini juga untuk menjaga kekompakan anggota dan mengajak agar tetap berkarya tidak hanya di Pasar Seni, tetapi juga di ruang publik. ‘’Kegiatan ini rutin diadakan setiap bulan, tapi untuk tempatnya tidak tentu,’’ tambahnya.

Dia menybutkan, saat ini pihaknya memang fokus di seputaran Kota Mojokerto. ‘’Tapi kita seringnya di sini karena ada aktivitas banyak orang dan tempatnya lebih nyaman,’’ tuturnya.

AGus Buyut juga menambahkan, Komunitas Pelukis Pasar Seni Mojokerto Raya berencana menggelar kegiatan serupa dengan berkeliling. ‘’Kami akan keliling, tidak hanya di Kota Mojokerto saja, tetapi juga keluar wilayah Kota Mojokerto,’’ sahutnya.


Para pelukis melakukan melukis on the spot di ALun-Alun Wiraraja, Kota Mojokerto-Yasmine - Disway Mojokerto-

Dalam kegiatan ini, para seniman menciptakan karya yang beragam, mulai dari alam, flora, pemandangan, hingga abstrak. Salah satu karya yang menarik perhatian adalah lukisan milik Agus Buyut.

BACA JUGA:Bupati Mojokerto Resmikan Dapur SPPG, Perluas Sasaran Makan Bergizi Gratis

Lukisan itu dilukis dengan teknik palet. Agus mengatakan, ia ingin menampilkan pemandangan alam Indonesia yang segar dan sejuk melalui nuansa kampung yang asri, tenang, jauh dari polusi, serta kebisingan.

Tak kalah menarik, Nathalia dan Anik S Ardana, sama-sama mengangkat tema flora, namun dengan pemilihan teknik yang berbeda. ‘’Ini sculpture painting, bentuknya tiga dimensi. Untuk sementara ini masih bikin yang bunga-bungaan,” terang Nathalia.

Melukis dengan teknik sclupture berarti tak langsung menuang cat di atas kanvas, melainkan perlu membuat adonan cat dan membentuknya terlebih dahulu sebelum dipindahkan pada media kanvas. Nathalia mengaku bahwa teknik ini terasa lebih sulit, namun ia ingin melakukan sesuatu yang baru, mengingat hal tersebut belum banyak dilakukan di dalam negeri.

Sementara itu, Anik memilih gaya yang lebih sederhana. ‘’Ini lukisan bunga biasa saja, karena momennya on the spot, saya pilih yang bisa segera selesai, enak dilihat, dan bisa diterima oleh banyak orang,’’ ujar pelukis perempuan yang aktif mengikuti berbagai pameran itu.

BACA JUGA:‘Panggil Aku Ayah’, Film Penuh Tawa dan Tangis, Sajikan Kisah Keluarga yang Menyentuh

Menurut Anik, karena berada di ruang publik, ia perlu menciptakan karya yang lebih mudah dinikmati oleh siapa saja. Melukis di ruang publik memang memerlukan sedikit penyesuaian, namun, ajang semacam ini dapat menjadi kesempatan bagi para pelaku seni untuk berkumpul serta memperluas kreativitas.

‘’Saya senang saja, tapi secara mental memang harus lebih siap karena harus menjawab pertanyaan-pertanyaan. Apresiator kita tidak melulu orang seni, tetapi juga orang umum,’’ pungkasnya.

Sumber:

b