Dropping Air Bersih Berlanjut, 3 Desa di Kabupaten Mojokerto Masih Alami Krisis Air Bersih

Distribusi air bersih di Desa Kunjorowesi, Ngoro, Mojokerto.-Foto : dok. BPBD Kabupaten Mojokerto-
Mojokerto, Diswaymojokerto.id - Dropping air bersih untuk tiga desa di Kabupaten Mojokerto mengalami krisis air terus berlanjut, setelah sebelumnya dibantu Pemkab Mojokerto, kini bantuan air bersih dilakukan oleh BPBD Provinsi Jatim.
Data BPBD Kabupaten Mojokerto merinci, di Desa Kunjorowesi, Kecamatan Ngoro, terdapat 1.499 KK atau 3.034 jiwa terdampak. Masih di kecamatan yang sama, Desa Manduro Manggung Gajah terdampak sebanyak 567 KK atau 1.861 jiwa. Sedangkan di Kecamatan Trawas, Desa Duyung mengalami dampak pada 503 KK atau 1.564 jiwa.
Kalaksa BPBD Kabupaten Mojokerto, Rinaldi Rizal Sabirin mengatakan, dropping air bersih untuk tiga desa yang terdampak kekeringan kini dibantu oleh BPBD Provinsi Jawa Timur yang sebelumnya dibantu oleh Pemkab Mojokerto.
BACA JUGA:Waspadai Informasi, Provokasi dan Ajakan Aksi Massa Lewat Media Sosial
BACA JUGA:Polisi Amankan Waria di Mojokerto, Diduga Jual Konten Pornografi Lewat Telegram
"Dropping air bersih dilanjutkan oleh pihak BPBD Provinsi Jatim mulai hari ini, Kamis, 4 September hingga 8 Oktober 2025," ujarnya, Kamis, 4 September 2025.
Sementara itu, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Mojokerto, pengiriman air bersih dilakukan setiap hari menggunakan 10 armada tangki berkapasitas 4.000 liter. Rinciannya Desa Kunjorowesi 4 tangki, Desa Manduro Manggung Gajah 3 tangki, dan Desa Duyung 3 tangki.
"Yang bantuan dari BPBD Provinsi Jatim sebanyak 300 tangki," terangnya. Sebelumnya, dampak kekeringan di Kabupaten Mojokerto mengakibatkan tiga desa berada di kaki Gunung Penanggungan mengalami krisis air bersih.
BPBD Kabupaten Mojokerto sebelumnya telah melakukan dropping air bersih sejak 29 Juli hingga 1 September 2025.
Pengiriman air bersih dilakukan setiap hari menggunakan 10 armada tangki berkapasitas 4.000 liter. Rinciannya Desa Kunjorowesi 4 tangki, Desa Manduro Manggung Gajah 3 tangki, dan Desa Duyung 3 tangki.
BACA JUGA:5 Tips Menjaga Kesehatan Mental di Situasi Negara Seperti Saat Ini
BACA JUGA:Capsule Wardrobe hingga Clean Outfit, Gaya Simpel Anak Muda Masa Kini
Program bantuan air ini menggunakan dana dari APBD Tahun Anggaran 2025 serta kolaborasi dengan Perumdam Mojopahit. "Hingga saat ini belum ada laporan tambahan desa terdampak kekeringan selain tiga desa tersebut," tambahnya.
Penanganan bencana kekeringan di Mojokerto juga mengacu pada Keputusan Bupati Mojokerto Nomor 188.45/204/HK/416-012/2025 tentang status tanggap darurat bencana kekeringan dan kebakaran hutan serta lahan, yang berlaku mulai 9 Juli hingga 30 November 2025.
Sumber: