Peringati Waisak, Besok Alun-Alun Wiraraja Bertabur Lampion
Alun Alun Wiraraja Kota Mojokerto besok, Kamis, 23/5/24, malam, akar bertabur ribuan lampion berlampu, dalam rangkaian peringatan dan perayaan Waisak-Andung - Disway Mojokerto-
Mojokerto, Mojokerto.disway.id - Alun-Alun Wiraraja besok malam bakal bertabur 2568 lampion. Lampion itu dipasang dalam rangka peringatan dan perayaan Waisak.
Selain bertabur lampion, di Alun-Alun Wiraraja juga bakal tarian remo dan seni Barongsai yang menggambarkan kebhinnekaan. ''Ini salah satu yang ingin kami sampaikan. Menunjukkan bahwa Kota Mojokerto menjadi salah satu contoh kebhinnekaan dan toleransi,'' kata Ketua Panitia Peringatan dan Perayaan Waisak, Darmanto Anam Muliawan, Rabu, 22/5/24, di Command Center Pemkot Mojokerto.
Panitia peringatan dan perayaan Waisak menjelaskan teknis acara perayaan Waisak di Alun-Alun Wiraraja besok, Kamis, 23/5/24, malam-Andung - Disway Mojokerto-
Anam mengatakan, toleransi itulah yang juga ingin ditunjukkan dalam peringatan dan perayaan Waisak kali ini. ''Toleransi di Kota Mojokerto tidak hanya slogan, tapi benar-benar sudah terjalin sampai ke akar rumput,'' tambahnya.
BACA JUGA:Siapkan Lansia Produktif, Bahagia, PKK Kota Mojokerto Launching Selantang 2
Dia juga menyampaikan bahwa peringatan Waisak kali ini juga mengusung spirit of Majapahit. Spirit kebhinnekaan itu ditunjukkan dengan berbagai pihak yang terlibat dalam acara tersebut.
''Ada lintas budaya, ada lintas agama, ada lintas seni. Waisak di Mojokerto ini menjadi sangat istimewa, karena benar-benar menunjukkan toleransi dan kebhinnekaan,'' tuturnya.
BACA JUGA:Ekskavasi Situs Selokelir Tahap IV Dilanjutkan, Ungkap Struktur Bangunan di Sisi Barat
Pihaknya menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada Pemkot Mojokerto yang sangat mendukung dan memfasilitasi kegiatan tersebut. ''Mas Pj sangat mendukung kegiatan kami,'' sahutnya.
Istimewanya lagi, selain menjadi cermin toleransi dan kebhinnekaan, rangkaian peringatan dan perayaan Waisak di Mojokerto kali ini juga sebagai tonggak sejarah di Mojokerto. Karena Mojokerto juga sebagai tempat kelahiran Empu Tantular, pengarang buku Sotasoma yang pertama kali mencetuakan Bhinneka Tunggal Ika. (*)
Sumber: