Mafindo Mojokerto Gelar Lansia Melek Digital untuk Pilkada
Pj Wali Kota M Ali Kuncoro, S.STP, M.Si bangga Gen Z mengikuti pelatihan tular nalar oleh Mafindo. Pj Wali Kota Mojokerto juga berharap pelatihan juga diberikan kepada lansia agar melek digital dan meningatkan partisipasi pemilih dalam pilkada-Mafindo for Disway Mojokerto-
Mojokerto, Diswaymojokerto.id– Mafindo (Masyarakat AntiFitnah Indonesia) Mojokerto terus gencar melakukan sosialisasi penginderaan hoaks untuk pemilu. Sosialisasi dan pelatihan itu tidak hanya dilakukan untuk generasi milenial, namun juga menyasar pada warga lanjut usia agar melek digital untuk pilkada.
Koordinator Mafindo Mojokerto, Cahya Suryani, mengatakan, sosialisasi untuk lansia akan dikemas dalam bentuk pelatihan digital. ‘’Kami menyebutnya sebagai pelatihan akademi digital Lansia. Lansia Berbudi,’’ katanya, Sabtu, 24 AGustus 2024.
Pelatihan Akademi Digital Lansia akan dilaksanakan tanggal 25 dan 31 Agustus 2024, serta 1 September 2024. Pelatihan dilakukan untuk lansia warga Dusun Paras, Desa Kembangbelor, Kecamatan Pacet dan lansia di Pasar Keramat, Pacet. Pelatihan digital ini dianggap penting, apalagi menjelang pilkada, agar lansia benar-benar paham tentang pilkada dan bisa menggunakan hak pilihnya dengan benar.
Pelatihan tular nalar Gen Z di Rumah Rayat Kota Mojokerto. Seteah Gen Z, Mafindo sasar lansia agar melek digital untuk pilkada-Mafindo for Disway Mojokerto-
‘’Lansia menghadapi dua tantangan di dunia digital. Yakni tak mampu menggunakan gawai. Dan tantangan menggunakan gawai. Juga akan diberi materi bagaimana lansia melawan hoaks,’’ tuturnya.
BACA JUGA:Persiapan Pendaftaran Pilkada 2024, KPU Kabupaten Mojokerto Waspadai Hoaks
BACA JUGA:Puluhan Massa di Mojokerto Gelar Aksi Tolak Revisi RUU Pilkada, Ada 9 Poin Tuntutan Disuarakan
Sebelumnya, Mafindo mengadakan sekolah kebangsaan Tular Nalar dengan mengusung tema Gen Z Bisa Milih, Fasih Demokrasi. Kegiatan yang dilaksanakan di rumah Rakyat Kota Mojokerto itu bekerjasama dengan Dinas Kominfo Kota Mojokerto dan dibuka Pj Wali Kota Mojokerto, M Ali Kuncoro, S.STP, M.Si.
Pada kesempatan itu, Ali Kuncoro mengetakan, pemuda selalu terlibat dan dipanggil untuk menggerakan kehidupan berbangsa dan bernegara. ‘’Tahun 1928 sumpah pemuda juga memanggil pemuda Indonesia. Oleh karena itu kegiatan semacam ini penting untuk mempersiapkan generasi Z sebagai pemilih pemula agar melek dan juga fasih berdemokrasi,’’ katanya.
Gen Z terlibat diskusi aktif dengan gawai menyikapi hak pilih. Mafinfo juga siap menyasar lansia agar melek digital-Mafindo for Disway Mojokerto-
Sementara itu Plt Kadis Kominfo Kota Mojokerto, Santi Ratnaning Tyas, mengatakan, dengan adanya kegiatan ini diharapkan akan menambah pemahaman Gen Z mengenai pentingnya hak pilihnya dalam pilkada serentak. ‘’Jangan sampai Gen Z tidak paham tentang hak pilih dan pilkada,’’ sahutnya.
Sementara, Cahya Suryani pada kesempatan itu mengungkapkan, 55 persen pemilih dalam pemilu dan pilkada adalah gen Z. Gen Z akrab dengan gadget dan media sosial.
BACA JUGA:Clear, Pemantau JaDI Telah Terakreditasi Pemantau Resmi Pemilihan 2024 di Kota Mojokerto
BACA JUGA:MPP Gajah Mada Kota Mojokerto Pertama di Jatim dengan Layanan Samsat Terlengkap
‘’Bahkan saat ini gen Z hidup dalam era derasnya informasi. Sosial media seperti jalan tol yang belum memiliki rambu-rambu jalan. Sehingga kalua tidak berhati-hati bisa celaka. Oleh karena itu Gen Z harus memiliki kemampuan berpikir kritis dalam memilah informasi,’’ tuturnya.
Cahya Suryani, Koordinator Mafindo Mojokerto juga menyiapkan materi untuk Pelatihan Bagi Lansia agar melek digital-Mafindo for Disway Mojokerto-
Caca, sapaan akrabnya, memberikan tips saat menerima informasi, yakni 10 detik pertama menentukan Langkah kawan Tular Nalar. ‘’10 detik pertama membuat jeda dalam memproses informasi, sehingga kita memiliki kesempatan melakukan kroscek informasi yang diterima,’’ tambahnya.
Hal itu karena di media sosial semua dapat menjadi produsen informasi dan menyebarkannya. ‘’MAfindo Mojokerto berkomitmen untuk mendampingi masyarakat issue digital,’’ sahutnya.
Sementara itu, Puradian Wiryadigda, sebagai koordinator fasilitator, mengatakan, tujuan sekolah kebangsaan ini untuk meningkatkan kesadaran Gen Z. ‘’Bbahwa mereka bisa bersuara dan memilih pimpinan kepala daerah,’’ katanya.
Sumber: