Bupati Mojokerto Dorong City Branding Berbasis Sejarah Majapahit

Bupati Mojokerto Dorong City Branding Berbasis Sejarah Majapahit

Para kepala daerah yang mengikuti forum strategis city branding di kantor Gubernur Jatim. Bupati Mojokerto Mendorong City Branding Mojokerto berbasis sejarah Kerajaan Majapahit-dok Kominfo Kabupaten Mojokerto for DiswayMojokerto-

 

Mojokerto, Diswaymojokerto.id – Bupati Mojokerto, Dr H Muhammad Albarraa. LC, M.Hum, mendorong City Branding berbasis sejarah Majapahit. Hal itu disampaikan bupati saat mengikuti forum strategis bertajuk 'Branding Kota: Komunitas Sebagai Arsitek Citra Provinsi Jawa Timur', di Ruang Bina Loka, Kantor Gubernur Jawa Timur, Jumat, 27 Juli 2025.

Gus Barra, sapaan akrab bupati, menyampaikan gagasannya mengenai potensi city branding Kabupaten Mojokerto yang kuat, utamanya dari sisi sejarah dan warisan budaya. ‘’Mojokerto ini salah satu kota yang menurut saya sangat lengkap. Ada wisata alam, sejarah,  dan ada wisata religinya,’’ katanya.

Jadi, tambahnya, perbedaan antara kota-kota yang lain yang ada di Jawa Timur, Mojokerto adalah cikal bakal berdirinya Nusantara. Ia menjelaskan, Kabupaten Mojokerto adalah pusat dari Kerajaan Majapahit, kerajaan terbesar yang pernah ada di Nusantara.


Bupati Mojokerto Dr H Muhammad Albarra, Lc., M.Hum, dorong city branding saat menghadiri forum strategis branding kota di Kantor Gubernut Jawa Timur-dok Kominfo Kabupaten Mojokerto for DiswayMojokerto-

Hal ini menjadi pondasi kuat bagi Mojokerto untuk mengangkat branding sebagai 'Kota Sejarah' atau 'Kota Para Raja'. ‘’Beberapa Minggu lalu kami juga menerima dukungan dari kementerian untuk melakukan ekskavasi besar-besaran di daerah Trowulan,’’ sahutnya.

BACA JUGA:Jembatan Bubak di Desa Gondang Kabupaten Mnojokerto Mulai Dibangun Lagi, Bupati Awali Pembangunan

BACA JUGA:Rumah Lansia di Trowulan Mojokerto Ludes Dilalap Si Jago Merah

Selain itu, beberapa titik candi-candi yang ada di Trowulan juga dilakukan ekskavasi. ‘’Ini mungkin city branding kita adalah kota sejarah atau kota para raja. Sebab Kerajaan Majapahit menjadi kebanggaan masyarakat Kabupaten Mojokerto," lanjutnya.

Gus Bupati meyakini bahwa city branding berbasis sejarah akan memberi nilai tambah besar dalam membangun identitas dan ekonomi kreatif daerah. Ia juga mendorong agar warisan budaya tidak hanya dilestarikan, tetapi juga dimanfaatkan secara strategis untuk membangun citra dan daya saing Kabupaten Mojokerto di tingkat regional, nasional, bahkan internasional.

Forum City Branding yang digelar Pempov Jawa Timur itu menghadirkan pakar pemasaran nasional, Hermawan Kartajaya. Kegiatan tersebut diikuti sejumlah kepala daerah dari berbagai kabupaten / kota se Jawa Timur.

Forum tersebut menjadi ruang diskusi mendalam mengenai pentingnya city branding dan communal branding dalam membangun identitas daerah yang kuat dan berkelanjutan. Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, membuka langsung kegiatan dan mengajak para kepala daerah lebih aktif merumuskan rencana kegiatan dalam pengembangan citra masing-masing daerah.

BACA JUGA:Tiga Pencuri Motor di Mojokerto Dibekuk Polisi, Dua Residivis

BACA JUGA:629 Guru Agama Belum Miliki Sertifikasi, Kemenag Upayakan Rampung pada 2027

‘’Kita ingin lebih interaktif diskusinya. pada pelaksanaan kegiatan hari ini, kita akan cari balance atau keseimbangan. Bukan hanya sekedar berganti atau selalu memperbarui tetapi memang mencari keseimbangan antara kontinuitas atau berkelanjutan dengan peremajaan atau menyegarkan kembali, menghidupkan kembali semangat,’’ katanya.

Menurut Emil, city branding kerap beririsan dengan dinamika politik karena menyangkut citra pemerintahan daerah yang bisa berubah sesuai dengan kepemimpinan. Namun, tambahnya, konsep communal branding dinilai lebih berkelanjutan karena mengangkat produk, budaya, atau kekhasan lokal sebagai milik bersama.

Emil mencontohkan merek batik 'Terang Galih' dari Trenggalek yang telah menjadi identitas kolektif dan didaftarkan sebagai HAKI milik daerah. Dia menyebutkan, Jawa Timur terlalu luas untuk semua diseragamkan, karena masing-masing daerah memiliki ciri khas, namun ada juga yang memiliki tema bersama.


Wagub Jatim, Emil Elestianto Dardak, memaparkan City Branding dalam forum strategis branding kota di Kantor Gubernut Jawa timur. Bupati Mojokerto mendorong city branding mojokerto berbasis sejarah Majapahit-dok Kominfo Kabupaten Mojokerto for DiswayMojokerto-

Emil menyebutkan, 38 kabupaten mauoun kota di Jawa Timur punya keunikannya sendiri-sendiri. Beberapa wilayah punya tema Bersama, seperti daerah Mataraman yang meliputi Kediri, Tulungagung.

BACA JUGA:Wali Kota Mojokerto Ajak PKK Adaptif Hadapi Tantangan Pola Asuh di Era Digital

BACA JUGA:Angka Anak Putus Sekolah di Kabupaten Mojokerto Masih Tembus 4.508 di 2025

‘’Bahkan kalua ditarik sampai Blitar juga ada namanya lingkar Wilis dari Gunung Wilis. Gunung Wilis bisa menjadi branding, apakah brandingnya Shining Wilis atau pesona Wilis. Ini boleh dipakai siapapun, termasuk UMKM yang ada di kawasan lingkar Wilis,’’ tuturnya.

Sementara itu, Hermawan Kartajaya membagikan wawasan dan pengalaman panjangnya dalam mendampingi berbagai daerah di Indonesia dalam membangun identitas melalui pendekatan pemasaran daerah. Ia menekankan pentingnya partisipasi komunitas lokal dalam menciptakan brand yang otentik dan membumi.

Sumber:

b