15 Pelaku UKM Balikpapan Belajar Membuat Sandal Hotel di Sentra IKM Batik Kota Mojokerto

Wali Kota Mojokerto, Hj Ika Puspitasari foto bersama Suwanto, angita DPRD Kota Balikpapan, Kadiskopukmperindag, Any Wijaya, dan peserta pelatihan pengembangan produk sepatu-andung - disway mojokerto-
Mojokerto, Diswaymojokerto.id – Sebanyak 15 pengusaha UKM dari Kota Balikpapan mengunjungi IKM Sentra Batik Kota Mojokerto. Para pengusaha dari Kota Balikpapan itu datang untuk mengikuti atau berlatih membuat sandal hotel.
Kepala Diskopukmperindag Kota Mojokerto, Ani Wijaya, S.E, M.M., mengatakan, kedatangan para pelaku UKM dari Kota Balikpapan memang untuk belajar membuat sandal hotel dengan motif batik. Kegiatan tersebut, katanya, meruoakan tindak lanjut Rakernas XVII APEKSI tahun 2024 di Balikpapan beberapa waktu lalu.
Dari Rakernas APEKSI tersebut ada interaksi antar pemerintah kota kemudian ada komunikasi mengenai produk unggulan. Mojokerto yang mempunyai produk unggulan sepatu ternyata menarik minat pengusaha UKM di Kota Balikpapan untuk mengetahui proses pembuatan alas kaki di Mojokerto.
15 pelaku UKM dari Kota Balikpapan belajar membuat sandal hotel bermotif bagtik di Sentra IKM Batik Kota Mojokerto, Jumat, 20 Juni 2025 -andung - disway mojokerto-
‘’Kami tunjukkan berbagai produk sepatu dari sentra usaha sepatu di Mojokerto. Teman-teman pengusaha UKM di Balikpapan tertarik, kemudian mereka melakukan kunjungan sekalian berlatih cara maupun teknik pembuatan sepatu,’’ katanya, Jumat, 20 Juni 2025, di IKM Sentra Batik di Kelurahan Gunung Gedangan, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto.
BACA JUGA: Berusia 107 Tahun, Semangat Majapahit Inspirasi dan Energi Membangun Kota Mojokerto
Para pengusaha UKM tersebut berada di Mojokerto selama 3 hari untuk belajar memproduksi sepatu. ‘’Tidak semua kami sampaikan karena keterbatasan waktu, sehingga yang bisa kami sampaikan adalah pelatihan pembuatan alas kaki yang paling sederhana dan paling mudah, yakni pembuatan sandal hotel,’’ tuturnya.
Disebutkan, Kota Mojokerto memiliki produk unggulan pembuatan kain batik dan mempunyai motif batik khas Mojokerto, sangat menunjang pembuatan sndal hotel dengan motif batik. Dari kain batik itulah kemudian sebagian digunakan sebagai pelapis sandal hotel, sehingga lebih terlihat mewah dan elegan.
‘’Sandal hotel bermotif batik itu yang menarik perhatian pengusaha UKM Kota Balikpapan. Selain karena pembuatannya tidak rumit, bahannya juga tidak sulit. Apalagi di Balikpapan juga ada produksi batik, sehingga sangat memungkinkan pembuatan sandal hotel dengan motif batik juga,’’ sahutnya.
Salah satu pengusaha UKM dari Kota Balippapan menunjukkan sandal hotel motif batyik yang berhasil dibuat setelah belajar di Sentra IKM Batik Kota Mojokerto-andung - disway mojokerto-
Sementara itu, salah satu pengusaha UKM dari Balikpapan, Lina, mengatakan sangat tertarik dengan produk sandal hotel buatan perajin sepatu Kota Mojokerto. ‘’Kami disini selama 3 hari khusus untuk belajar membuat sandal hotel dengan motif batik. Sebenarnya waktu 3 hari masih kurang, tapi nanti kami akan berusaha menyesuaikan sebaik mungkin agar benar-benar bisa membuat sandal hotel,’’ katanya.
Di Balikpapan saat ini sudah banyak dibangun hotel baru seiring dengan pembangunan yang ada di Balikpapan. Hal itu membuka banyak peluang bagi para pelaku UKM di Kota Balikpapan untuk mengisi atau melengkapi kebutuhan hotel.
‘’Nanti sebagai tahap awal, kami bisa dikirim bahan dari Mojokerto dan kami kerjakan di Balikpapan, seperti membuat pola, model sampai jadi sandal hotel dengan motif batik. Atau sebaliknya, kami kirim kain batik dari Balikpapan untuk dikerjakan di Mojokerto,’’ tambahnya.
Kepala Diskopukmperindag Kota Mojokerto, Ani Wijaya memberikan penjelasan kepada Suwanto, anggota Komisi II DPRD KOta Balikpapan, disaksikan Wali Kota Mojokerto, Hj Ika Puspitasari, S.E-andung - disway mojokerto-
Hal senada disampaikan Oki, pengusaha UKM di Kota Balikpapan yang juga mengikuti pelatihan pembuatan sandal hotel dengan motif batik. Kebetulan Oki mempunyai usaha laundry yang sudah menjadi langgaran hotel-hotel di Balikpapan.
‘’Ini peluang baru bagi kami. Karena sebelumnya kami sempat memiliki perangkat pembuatan sepatu tapi belum bisa memanfaatkan karena belum menguasai teknik pembuatan sepatu dengan baik,’’ katanya.
BACA JUGA:Keluarga Asal Kedungmaling, Sooko Mojokerto Alami Kecelakaan Laut di Pacitan
Pelatihan pembuatan sandal hotel bermotif batik itu juga dikunjungi Suwanto, S.T, anggota Komisi II DPRD Kota Balikpapan. Di Sentra IKM Batik Kota Mojokerto, Suwanto berdialog dengan pelaku UKM dari Kota Balikpapan yang mengikuti pelatihan.
Wali Kota Mojokerto, Hj Ika Puspitasari,S.E foto bersama 15 pelau UKM dari Kota Balikpapan yang belajar membuat sandal hotel di Sentra IKM Batik, Jumat, 20 juni 2025-andung - disway mojokerto-
Wali Kota Mojokerto, Hj Ika Puspitasari, S.E. yang menemui Suwanto juga menjelaskan berbagai hal mengenai produk sepatu di Kota Mojokerto. Pada kesempatan itu, Ning Ita, panggilan akrabnya juga mengajak Suwanto melihat pelatihan pengembangan produk sepatu yang diikuti para pelaku UKM sepatu di Kota Mojokerto.
Pelatihan pengembangan produk sepatu yang dilaksanakan di aula lantai 2 Gedung Sentra IKM Batik Kota Mojokerto itu melatih para pelaku UKM sepatu Kota Mojokerto membuat motif dan model baru sepatu. Ning Ita juga menjelaskan Kota Mojokerto memiliki sentra usaha sepatu dan sudah bekerjasama dengan berbagai daerah.
Pada kesempatan itu, Ning Ita menunjukkan sepatu safety yang digunakan di proyek-proyek skala besar. Selain itu, Ning Ita juga menunjukkan produk batik yang ada di Kota Mojokerto.
Usai memberikan penjelasan mengenai batik dan sepatu, Ning Ita memberikan kenang-kenangan kepada Suwanto.
Sumber: