Kolaborasi UBAYA dan UWKS Dukung Pengembangan Desa Atsiri di Mojokerto, Terapkan Sistem IoT untuk Pertanian

Standarisasi Budidaya Tanaman Melati dan Implementasi Pembuatan Irigasi dengan Sistem IoT-Foto : Humas Ubaya-
Irigasi presisi yang memanfaatkan teknologi sensor, jaringan, dan otomatisasi untuk mengelola dan mendistribusikan air secara efisien dalam pertanian.
Sistem ini memungkinkan pemantauan kondisi lingkungan dan tanaman secara real-time, serta mengontrol distribusi air sesuai kebutuhan tanaman, sehingga mengoptimalkan penggunaan air dan meningkatkan hasil panen.
Pemantauan kesiapan pelaksanaan irigasi presisi dengan sistem IoT-Foto : Humas Ubaya-
Dwie Retna Suryaningsih, menambahkan penggunaan IoT dalam irigasi pertanian di Desa Jatijejer ini ditujukan untuk memudahkan petani mendapatkan hasil pertanian yang berkualitas.
‘’Petani dapat melakukan analisis data dan mengambil keputusan tentang kapan dan berapa banyak air yang perlu didistribusikan,’’ ujarnya
Distribusi air juga dapat dilakukan secara otomatis sesuai dengan kebutuhan yang telah ditentukan sehingga dapat memastikan irigasi yang tepat dan efisien. Selain itu dengan sistem ini juga memungkinkan pemantauan jarak jauh (remote sensing) melalui aplikasi seluler (device) memungkinkan petani untuk melihat kondisi lahan dan mengontrol sistem irigasi dari mana saja.
Menurut Akhmad Wuliyono, ketua kelompok Tani Desa Jatijejer, penggunaan IoT dalam bidang pertanian di Desa Jatijejer dirasakan sangat bermanfaat.
BACA JUGA:Pemkab Mojokerto Hadirkan Kemerdekaan Inklusif dengan Baksos di Sekolah Rakyat
BACA JUGA:Selama Juli 2025, Komoditas Cabai Rawit Andil Indeks Fluktuasi Harga di Mojokerto Naik
‘’Efisiensi penggunaan air merupakan solusi dalam mengatasi penggunaan air yang berlebih sehingga distribusi air dibutuhkan secara efisien pada tanaman tertentu dan pada musim tertentu pula,’’ kata Akhmad Wuliyono
Sistem ini sesuai untuk pengaturan air pada lahan yang kondisi debit air yang terbatas terutama saat musim kemarau seperti saat ini.
Sehubungan dengan hal tersebut maka penghematan biaya untuk irigasi pada tanaman dapat mengurangi biaya operasional (cost) khususnya tenaga kerja dalam kegiatan pengairan, penggunaan air dan energi.
Saat ini petani memiliki kemudahan untuk melakukan monitoring dan pengendalian sistem irigasi tanaman dari jarak jauh menggunakan smartphone.
Box panel -Foto : Humas Ubaya-
‘’Penggunaan IoT juga mendukung program pemerintah terkait pertanian berkelanjutan dan pertanian yang lebih ramah lingkungan, ‘’ujar Akhmad Wuliyono, petani Desa Jatijejer yang pernah tinggal di Jepang.
Sumber: